Bukan Sekadar Batu, Batu Akik Ruby Merah Darah Jadi Simbol Gengsi dan Keberanian

batu Akik Ruby Merah Darah--
Penjual batu di kawasan Rawa Bening, Jakarta Timur, mencatat peningkatan penjualan ruby hingga 70 persen dibanding bulan sebelumnya.
Hal yang sama juga terjadi di pusat perhiasan tradisional seperti Pasar Sukahaji Bandung, Pasar Wosi Manokwari, hingga kios-kios batu di Yogyakarta dan Makassar.
Tak hanya kolektor senior, demam ruby juga menjalar ke generasi muda. Gaya Gen Z yang kini mulai tertarik pada konsep slow fashion dan investasi gaya mendorong batu akik kembali relevan.
Banyak anak muda yang kini memilih ruby merah darah sebagai bagian dari fashion statement mereka.
Dipasangkan dengan desain cincin atau liontin minimalis kekinian, ruby tampil sebagai perhiasan yang mencolok tapi tetap elegan.
Ruby Asli vs Ruby Sintetis: Harus Cermat Biar Nggak Tertipu
Seiring naiknya permintaan, risiko munculnya ruby palsu atau sintetis juga ikut meningkat. Tidak sedikit batu sintetis yang dijual dengan tampilan yang sangat mirip dengan ruby asli, terutama bagi mata awam.
Sayangnya, sebagian besar batu palsu tersebut hanya memiliki nilai estetika tanpa unsur nilai koleksi maupun energi alami.
Para ahli batu akik menyarankan pembeli untuk memastikan keaslian ruby lewat sertifikat gemologi dari laboratorium terpercaya.
Selain itu, mengenali karakter fisik ruby merah darah juga penting: warna yang tidak terlalu mencolok, ada kilau dalam batu saat diterawang, dan terasa berat di tangan adalah beberapa ciri yang bisa diperhatikan.
Investasi atau Gaya Hidup? Ruby Punya Dua-duanya
Yang membuat ruby merah darah begitu menarik adalah kemampuannya untuk tampil di dua sisi: sebagai perhiasan berestetika tinggi dan juga sebagai aset investasi jangka panjang.
Di tengah fluktuasi pasar investasi konvensional, batu mulia menjadi alternatif baru bagi mereka yang ingin menyimpan kekayaan dalam bentuk benda fisik yang terus naik nilainya.
Batu ruby berkualitas tinggi tidak pernah kehilangan pasar. Bahkan, ketika tren lain naik dan turun, ruby tetap punya peminat setia.
Itulah mengapa banyak investor cerdas menjadikan batu ini sebagai bagian dari portofolio mereka. Nilai ruby merah darah justru makin stabil karena ketersediaannya yang semakin langka di alam.