Kloter 2 Debarkasi Palembang Pulang ke Tanah Air, Satu Jemaah Dirawat di Rumah Sakit

--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID – Sebanyak 369 jemaah haji yang tergabung dalam Kloter 2 Debarkasi Palembang, yang berasal dari Palembang, Musi Banyuasin, dan Empat Lawang, telah tiba kembali di Indonesia pada Sabtu pagi (14/06/2025). Namun, satu jemaah bernama Suhaimi Sanep (86) dari Empat Lawang harus dirujuk ke RS Siti Fatimah Palembang karena kondisi kesehatannya menurun.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Palembang, H. Syafitri Irwan, menyampaikan bahwa jumlah jemaah saat keberangkatan dan saat kepulangan tetap sama, yaitu 369 orang.
"Alhamdulillah, seluruh jemaah Kloter 2 telah menyelesaikan rangkaian ibadah haji dan kembali dalam keadaan selamat. Semoga mereka menjadi haji mabrur dan membawa berkah bagi keluarga, masyarakat, serta bangsa," ujar Syafitri.
Ia juga mengingatkan para jemaah yang baru pulang untuk menjalani karantina mandiri selama 21 hari. Jika mengalami gejala seperti demam, batuk, pilek, atau sesak napas, mereka diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
Saat tiba di Asrama Haji Sumatera Selatan, para jemaah menerima air zamzam, paspor, serta pengarahan dari tim kesehatan Debarkasi Palembang. Syafitri juga menekankan pentingnya menjaga asupan makanan bergizi untuk mempercepat pemulihan fisik setelah menempuh perjalanan panjang.
Sementara itu, Humas PPIH Debarkasi Palembang, H. Abdul Qudus, menjelaskan bahwa Suhaimi Sanep harus dirawat di rumah sakit karena mengalami dehidrasi akibat kurang asupan cairan (*dehidrasi low intake*).
“Kita doakan semoga kondisi Pak Suhaimi segera pulih dan bisa berkumpul kembali dengan keluarganya,” harap Qudus.
Lebih lanjut, Qudus mengatakan bahwa selain Suhaimi, seluruh jemaah lainnya langsung kembali ke daerah masing-masing setelah proses penyambutan. Jemaah dari Musi Banyuasin dan Empat Lawang difasilitasi oleh Pemkab setempat menggunakan bus, sedangkan jemaah asal Palembang dijemput oleh pihak keluarga.
“Asrama Haji Sumsel sebenarnya menyediakan akomodasi untuk transit satu malam, namun biasanya para jemaah lebih memilih langsung pulang atau dijemput dari daerah,” pungkas Qudus. (mun)