Kian Langka. Sumini Tetap Pertahankan Rengginang dari Tahun 2005

Bersaing dengan jajanan kekinian, rengginang, makanan ringan yang terbuat dari beras ketan ini belakangan sudah semakin tergerus dan sulit ditemukan beredar di pasaran. --

 

PALEMBANG, KORANRADAR.ID  – Bersaing dengan jajanan kekinian, rengginang, makanan ringan yang terbuat dari beras ketan ini belakangan sudah semakin tergerus dan sulit ditemukan beredar di pasaran. 

Namun, masih ada segelintir masyarakat yang tetap memproduksi camilan tradisional Indonesia ini, salah satunya Sumini, ibu rumah tangga yang sudah menekuni usaha rengginang turun temurun dari tahun 2005.

“Dari sejak kecil saya sudah bikin rengginang. Sekarang saya meneruskan usaha ini. Untuk pembelian, kita sistem order dulu, baru kita buat,” terang Sumini saat dibincangi beberapa waktu lalu. 

Untuk pembuatan rengginang ini, ujarnya, sangat sederhana. Pertama, beras kentan direndam terlebih dahulu selama satu malam, setelah itu beras ketan dicuci bersih dan dikukus sekitar 20 menit. 

BACA JUGA: Pempek Asal Palembang Jadi Makanan Ringan Dengan Rating Paling Tinggi Menurut Survey!

Kemudian, beras ketan diangkat dan diaron lalu ditambahkan garam dan sedikit air. Masak lagi hingga mengering. Setelah kering dicetak menggunakan tangan atau alat khusus kemudian letakkan dalam tampah, rengginang siap untuk dijemur. 

Untuk proses penjemuran, membutuhkan waktu selama dua hari di bawah terik sinar matahari. Jika tidak terlalu terik, penjemuran bisa memakan waktu lebih dari dua hari. 

“Kalau tidak terik, hasil rengginang kurang bagus. Ini menentukan kualitas akhir rengginang,” jelasnya. 

Penggorengan rengginang juga punya trik tersendiri. Menurut Sumini, rengginang harus digoreng dengan minyak yang banyak dan menggunakan api sedang. 

Selain itu, minyak goreng yang digunakan harus baru dari merek berkualitas dan bukan minyak yang sudah dipakai menggoreng berulang kali. 

BACA JUGA:Versi Taste Atlas,Tekwan Palembang Masuk Daftar Sup Seafood Terenak Dunia 2025

”Agak manja rengginang ini. Tapi hasilnya berkualitas, renyah dan enak,” imbuhnya. 

Sumini juga tetap mempertahankan cita rasa asli rengginang. Bisa saja, ia menambahkan berbagai varian rasa untuk lebih memikat lidah khususnya Gen Z agar menyukai makanan tradisional Indonesia. 

Seperti di Lampung, ada rengginang yang ditambahkan terasi. Lebih wangi. Tapi kita tetap pertahankan original rengginang dari dulu. 

Sumini juga belum menyediakan rengginang mentah untuk dijual, karena proses penggorengan yang membutuhkan trik khusus. Selain itu, rengginang juga rentan terpapar jamur apabila penyimpanan kurang tepat. 

“Bisa saja kalau mau beli mentah, tapi kalau gorengnya salah hasilnya kurang bagus, tidak mekar, dan lainnya. Belum lagi nyimpannya sembarangan, bisa jamuran, karena rengginang mentah waktu simpan paling lama satu bulan,” urainya. 

Untuk pemesanan rengginang, bisa menghubungi Sumini di nomor 0822 8146 4675. Rengginang dibanderol dengan harga Rp30.000 ukuran 500 gram, dan Rp15.000 untuk 250 gram. (hen) 

 

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan