Setujui Bentuk Tim Pengawasan Obat dan Makanan

Bupati OKU Timur H Lanosin menerima audiensi BBPOM Palembang terkait pengawasan obat dan makanan di Kabupaten OKU Timur.--

MARTAPURA, KORANRADAR.ID - Bupati OKU Timur H Lanosin menyambut baik rencana Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang yang akan tim koordinasi di daerah untuk memudahkan pengawasan obat dan makanan di Kabupaten OKU Timur.

Kepala BBPOM Palembang, Yani Ardiyanti saat melakukan pertemuan di ruang audiensi Bupati menjelaskan, wilayah kerja BBPOM Palembang mencakup 11 kabupaten/kota, termasuk OKU Timur. Untuk itu, pihaknya menyampaikan harapan agar segera dibentuk tim koordinasi di daerah untuk memudahkan pengawasan obat dan makanan.

“Kami berharap segera diterbitkan SK Tim Koordinasi di bawah arahan bapak Bupati agar pengawasan terhadap obat-obatan, pangan olahan, pangan siap saji, dan lainnya lebih efisien dan efektif,” ujar Yani, kemarin.

Selain itu, pihaknya juga menyoroti penggunaan bahan berbahaya yang masih ditemukan di pasar dan produk pangan. Sebah itulah, osialisasi melalui media seperti spanduk/banner dianggap penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

“Terkait obat, di Sumsel penggunaan antibiotik tanpa resep dokter masih tinggi, yakni sekitar 80 persen. Kami ingin bersama-sama menurunkan angka ini melalui pengawasan terpadu, termasuk dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG),” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Lanosin menyambut baik rencana pembentukan tim dan menekankan pentingnya langkah promotif sebelum melakukan tindakan. “Sebelum melangkah ke pengawasan dan penindakan, perlu dilakukan sosialisasi terlebih dahulu mengenai bahaya penggunaan bahan terlarang dalam obat dan makanan,” ucap Bupati.

Dengan wilayah yang terdiri atas 20 kecamatan, Bupati menilai perlu dibentuk tim hingga ke tingkat kecamatan agar upaya promotif dan preventif berjalan maksimal. Di akhir arahannya, Bupati menekankan pentingnya edukasi sebelum penindakan. 

“Sebelum melakukan tindakan hukum, kita perlu memberi pemahaman dan pemberitahuan terlebih dahulu. Tujuan kita bukan mencari kesalahan, tetapi membina agar produsen, penjual, dan konsumen merasa aman, nyaman, dan sehat,” pungkasnya. (awa)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan