Dukung Peran BKMT dalam Pembinaan Spiritual Masyarakat Sumsel

Gubernur Sumsel H Herman Deru didampingi Ketua TP PKK Sumsel Feby Deru, menghadiri pelantikan pengurus wilayah Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Sumsel periode 2025–2030 di Griya Agung.--
SUMSEL, KORANRADAR.ID - Gubernur Sumsel H Herman Deru didampingi Ketua TP PKK Sumsel Feby Deru, menghadiri pelantikan pengurus wilayah Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Sumsel periode 2025–2030 di Griya Agung, Kamis 22 Mei 2025.
Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan apresiasi serta dukungannya kepada BKMT Sumsel atas kontribusinya dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap ajaran agama serta nilai-nilai spiritual.
“Kita baru saja menyaksikan acara yang sangat sakral. Saya ucapkan selamat kepada para pengurus yang telah dilantik, juga kepada Ibu Halifah yang kembali terpilih sebagai Ketua BKMT Sumsel,” ujarnya.
Herman Deru menegaskan pentingnya peran para ibu yang mayoritas tergabung dalam BKMT, sebagai pendidik pertama bagi anak-anaknya.
“BKMT ini anggotanya mayoritas ibu-ibu, meski ada juga yang pria. Saya berpesan kepada para ibu untuk menyadari bahwa mereka adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya,” katanya.
Ia juga mengimbau BKMT untuk berperan aktif dalam mendidik generasi muda, tidak hanya dari aspek intelektual, tetapi juga dalam membangun keimanan yang kuat.
“BKMT merupakan wadah organisasi dari berbagai majelis taklim (MT). Meski tidak semua masjid atau surau memiliki BKMT, hampir di setiap tempat ada majelis taklim,” jelasnya.
Menurutnya, tugas utama kepengurusan baru ini adalah memperkuat struktur organisasi dari tingkat kabupaten hingga kelurahan agar menjadi satu kesatuan yang utuh.
“BKMT juga bisa membantu pemerintah, misalnya melalui penyuluhan-penyuluhan seperti tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),” imbuhnya.
Gubernur menyatakan kekagumannya terhadap soliditas BKMT yang telah eksis selama 44 tahun tanpa konflik internal ataupun munculnya organisasi tandingan.
“Saya salut dengan BKMT yang tetap kompak dan solid. Jangan sampai ada perpecahan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART),” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum BKMT Pusat, Syifa Fauzia, menyampaikan bahwa Sumsel bukanlah wilayah yang asing baginya karena sebagian besar keluarganya berasal dari provinsi ini. Ia menjelaskan bahwa BKMT didirikan pada 1 Januari 1981 oleh 731 majelis taklim yang ingin bersatu dalam sebuah organisasi perempuan muslimah.
“Peran BKMT terus berkembang, tak hanya di bidang dakwah, tetapi juga di berbagai bidang lainnya. BKMT adalah organisasi independen, tidak berafiliasi dengan partai mana pun, dan didirikan untuk meningkatkan kualitas umat. Saat ini, BKMT telah hadir hampir di seluruh wilayah Indonesia,” katanya.
Syifa berharap kehadiran BKMT di Sumsel dapat menjadi penyemangat bagi para pengurus dalam membangun daerah masing-masing.