Deklarasi BRICS Making Indonesia 4.0, Inovasi Teknologi Industri Inklusif Yang kuat

Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) bertukar cendera mata dengan Wakil Menteri Industri dan Perdagangan Federasi Rusia Aleksei Vladimirovich Gruzdev (kiri) di sela-sela kegiatan BRICS Ministers of Industry Meeting di Brasil.--

JAKARTA, KORANRADAR.ID - Pemerintah Indonesia mendukung pengembangan industri berkelanjutan dengan menekankan peran penting inovasi dan teknologi digital dalam Deklarasi Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan (BRICS).

Deklarasi tersebut dilakukan dalam pertemuan tingkat Menteri BRICS yang mengangkat tema Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance di Brasil, (21/05).

"Dalam pertemuan tersebut, dideklarasikan peran penting inovasi dan teknologi digital dalam pengembangan sektor industri manufaktur yang berkelanjutan. Ada beberapa poin utama deklarasi yang telah disetujui oleh negara anggota BRICS untuk menjadi langkah signifikan dalam pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasmita dalam pernyataan di Jakarta. Kamis, 22 Mei 2025.

Menperin menjelaskan poin utama Deklarasi BRICS relevan dengan peta jalan Making Indonesia 4.0, yaitu mendukung penguatan inovasi teknologi dalam sektor industri manufaktur dan rantai pasok industri yang inklusif dan kuat. 

Langkah ini mendukung percepatan untuk mencapai pengembangan industri hijau yang berkelanjutan.

Beberapa poin utama deklarasi yang disetujui, di antaranya yaitu dukungan terhadap inovasi dan teknologi digital dalam industri 4.0 dalam menjawab tantangan global seperti penciptaan lapangan kerja, inklusi sosial, dan pengembangan rantai pasokan, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi atas perubahan iklim.

Selain itu, negara-negara anggota BRICS juga mengakui telah mewakili 45 persen populasi dunia dan menyumbang sepertiga dalam Produk Domestik Bruto global dan berkomitmen untuk mendorong ekonomi global yang berkelanjutan, inovatif dan kompetitif.

“Kesepakatan ini telah menegaskan peran penting negara anggota dalam ekonomi global, dan kami berkomitmen untuk menciptakan hubungan yang stabil dan saling menguntungkan, serta mempromosikan pertumbuhan ekonomi global yang berkelanjutan dan inklusif,” kata Menperin.

Selain itu, demi mendorong pengembangan industri, inovasi, dan kerja sama teknologi, anggota negara BRICS turut berpartisipasi dalam Partnership for the New Industrial Revolution (PartNIR). 

Melalui PartNIR ini, kerja sama industri antar negara anggota berlangsung dengan kerangka kerja yang terstruktur.

Pada kesempatan ini, Menperin turut mendukung BRICS PartNIR dalam pengembangan poin-poin Deklarasi Utama dan Rencana Aksi Kelompok Kerja UKM 2025-2030 serta mendukung pengesahan Terms of Reference, yang termasuk ToR for the SMEs Working Group of BRICS Countries; ToR for Digital Transformation of Industry; ToR Sovereign AI for Digital Industrialisation; dan ToR for the Intelligent Manufacturing and Robotics Working Group.

"Kami optimistis bahwa melalui Terms of Reference ini akan menciptakan kolaborasi, kerja sama yang efisien dan mengatasi tantangan yang dihadapi oleh seluruh negara anggota BRICS,” ujarnya lagi.

Lebih lanjut, Menperin mengapresiasi pertemuan tingkat menteri sebagai wadah promosi dan kerja sama antar negara anggota BRICS yang proaktif, pragmatis, terbuka, dan transparan. 

Melalui dialog ini, Pemerintah Indonesia telah mempromosikan kolaborasi dalam transformasi industri kepada negara anggota BRICS.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan