Sambut Waisak 2569/2025, Pusdiklat Buddhayana Sriwijaya Palembang Gelar Yifo

Pose bareng--
PALEMBANG, KORAN RADAR. ID - Menyambut hari raya Waisak 2025, Pusdiklat Buddhayana Sriwijaya Palembang yang terletak di jalan Karya Baru KM 7 Palembang menggelar kegiatan Yifo Sabtu 10 Mei 2025 mulai pukul 18.30 WIB.
Hadir dalam kegiatan Yifo tersebut ketua MBI Sumsel Djoni Issalim, Ketua Yabuddhi Sumsel Sukartek, Ketua PBS Romo Jarwo, Wakil Ketua WBI Sumsel Nelly Chandra dan ratusan umat Pusdiklat Buddhayana Sriwijaya.
Ketua PBS Romo Jarwo didampingi Ketua panitia Heriyanto mengatakan, kegiatan ritual Yifo ini merupakan rangkaian untuk menyambut hari raya Waisak 2025.“Kita dalam menyambut Waisak 2025 ini, banyak menggelar kegiatan dan malam ini Sabtu 10 Mei 2025 kita menggelar Yifo,"katanya.
Heriyanto mengatakan, sebelum menggelar kegiatan Yifo, pada tanggal 13 April 2025 telah digelar kegiatan donor darah , 18 April 2025 digelar baksos WBI PBS, lalu pada Minggu 27 April - 4 Mei 2025 digelar kegiatan Pekan Atthasila, 28 April - 3 Mei digelar kegiatan Pekan Penghayatan Dharma, 7-9 Mei digelar kegiatan Pai Chan 1000 Buddha dan penyalaan pelita, "Kegiatan kita lainnya yang akan digelar yakni Minggu 11 Mei 2025 Kerja Bakti, Senin 12 Mei puja Bakti Waisak dan Puja Detik Detik Siddhi dan puncaknya pada 18 Mei 2025 yakni Dhammasanti Waisak ,"ucapnya.
BACA JUGA:PBS Gandeng ANXI Sumsel dan Sekolah KDB Gelar Baksos donor darah
Sukartek Ketua Yabudhi Sumsel menjelaskan Yifo atau pemandian Rupang ini juga dimaknai bahwa umat Buddha harus suci dalam ucapan, pikiran dan perbuatan. Air untuk memandikan rupang inilah juga dimaknai umat Buddha harus suci lahir dan batin.“Oleh sebab itu pemandian Rupang ini harus menjadi refleksi diri umat Buddha senantiasa membersihkan diri lahir dan batin baik ucapan, pikiran dan perbuatan seperti ajaran Buddha itu sendiri,” katanya.
Djoni Issalim, ketua MBI Sumsel menjelaskan, Waisak adalah hari besar keagamaan umat Buddha yang diperingati setiap tahun. Peringatan Waisak 2025 jatuh pada 12 Mei 2025."Waisak adalah hari suci umat Buddha untuk merayakan tiga peristiwa penting. Ketiga peristiwa yang dimaksud adalah Lahirnya pangeran Siddharta (calon Buddha) di Taman Lumbini pada tahun 623 SM (sebelum masehi).Pangeran Siddharta mencapai penerangan agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodh Gaya) pada usia 35 tahun di tahun 588 SM. Buddha Gautama parinibbana (wafat) di Kusinara pada usia 80 tahun di tahun 543 SM, "jelasnya.(sep)