Waspada, Kawanan Gajah Kembali Rusak Kebun Warga di PALI

Kepala Desa Semangus dengan latar belakang kebun warga yang rusak akibat gajah liar.--
PALI, KORANRADAR.ID - Kawanan gajah liar kembali berulah di wilayah Desa Semangus Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI, sudah satu pekan terakhir ini hampir tiap malam kawanan binatang berukuran besar tersebut merusak kebun karet atau kebun kelapa sawit milik warga.
Imbas dari kawanan gajah ngamuk tersebut, puluhan hektar kebun warga rusak dan warga pun hanya pasrah meski telah berupaya mengusirnya agar menjauh.
Tetapi upaya mengusir kawanan gajah oleh warga dengan alat seadanya tidak membuahkan hasil, karena hampir setiap malam kawanan gajah liar tersebut kembali masuk kebun dan memakan apa yang ada di dalamnya.
Dari keterangan Kepala Desa (Kades) Semangus Alian, kejadian kawanan gajah liar masuk ke kebun warga sudah berlangsung hampir sepekan dan setiap malam. "Bukan hanya kebun yang rusak, tetapi pondok-pondok yang berada di dalam kebun pun dirobohkan kawanan gajah liar yang masuk hampir setiap malam," ungkap Kades, Minggu 9 Februari 2025.
Diakui Kades, warga telah berupaya mengusir kawanan gajah untuk menjauh menggunakan kentongan atau bunyi-bunyian yang ditakuti binatang yang dilindungi itu, tetapi tidak mempan.
"Gajah tidak takut lagi kala diusir warga menggunakan kentongan, saat ini warga hanya pasrah dan menunggu adanya pihak terkait untuk mengusir gajah supaya tidak menggangu dan merugikan masyarakat," sebutnya.
Dengan masuknya kawanan gajah ke perkebunan masyarakat, Kades menduga akibat aktivitas PT Musi Hutan Persada (MHP). "Konservasi hutan lindung dibuka PT MHP, sekarang ini kondisinya gundul. Diduga tempat makan kawanan gajah tergusur menyebabkan binatang itu mencari makan ke perkebunan warga," imbuhnya.
Atas kejadian tersebut, Kades meminta Pemerintah Kabupaten PALI atau Provinsi Sumatera Selatan untuk turun tangan membantu permasalahan tersebut, jangan sampai terjadi konflik antara gajah dengan penduduk.
"Kami minta pemerintah turun tangan dan membantu masyarakat mengusir gajah yang telah merusak kebun warga. Kami khawatir warga melakukan upaya kekerasan terhadap binatang yang dilindungi itu. Juga kepada pihak PT.MHP untuk membantu mencarikan solusi atas kejadian ini," pinta Kades. (whr)