Hidup Sehat Ala Opa Anton Porat

Mengetahui pantangan makanan hanya dengan berjabat tangan. Inilah anugerah yang dimiliki oleh Porat Antonius atau biasa disapa Opa Anton--

PALEMBANG,KORANRADAR.ID - Mengetahui pantangan makanan hanya dengan berjabat tangan. Inilah anugerah yang dimiliki oleh Porat Antonius atau biasa disapa Opa Anton. Penasaran? Berikut Penelusurannya. 

Semua orang pasti pernah merasakan yang namanya sakit, entah itu sakit yang ringan maupun yang berat. Penanganannya pun beragam. Ada yang minum obat sesekali, minum obat terus menerus, dan bahkan ada yang sampai operasi maupun kemoterapi.

Pengobatan alternatif pun menjadi hal yang baik jika seseorang tidak mau mengonsumsi obat-obatan berbahan kimia, kurangnya dana, atau penyakitnya tidak terdeteksi.

Di Palembang yakni di Jalan Pangeran Ayin Lorong Pangkalan atau tepatnya di PT Victoria, pada 25-26 November lalu diadakan Bimbingan Hidup Sehat  (BHS) oleh Porat Antonius  warga dari Kupang Nusa Tenggara Timur. 

Porat Antonius  memberikan tips hidup sehat agar penyakit di tubuh  bisa berangsur hilang dengan tidak memakan makanan yang jadi pantangan.  

"Pantangannya adalah daging, telur,  alkohol, durian, ikan asin, kelapa muda, nangka, tomat, kangkung dan es."

Itulah kata kata yang diungkapkan oleh Opa Anton saat menjabat tangan warga yang datang mengikuti bimbingan hidup sehat. 

Menurut Opa Anton,  daftar "Racun Tubuhku" berisi apa saja jenis makanan yang harus di pantang, karena makanan tersebut bersifat 'racun' bagi tubuh. Setiap orang memiliki 'racun' yang berbeda.

"Pantangan itu  merupakan "racun tubuh". Setiap manusia memiliki pantangannya masing-masing. Jika dimakan terlalu banyak, akan membuat tubuh kita terserang penyakit. Kita juga dihimbau untuk berbuat baik kepada sesama. Hindari "Racun Jiwa", yaitu kemarahan. Jangan lupa juga berdoa, niscaya penyakit kita akan sembuh senantiasa, " katanya. 

Opa Anton juga menambahkan, memang mengetahui apa yang buruk ditubuh dan memberitahu pantangannya hanya dengan sekedar berjabat tangan terdengar tidak masuk akal dan diluar penalaran manusia. "Akan tetapi, jika kita percaya dan beriman bahwa penyakit akan sembuh, pasti akan sembuh," ucapnya 

Porat Antonius sendiri dilahirkan di Lando, Ruteng, Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 30 April 1958 yang lalu. 

Pada tahun 1984, beliau menyelesaikan pendidikan strata satu dalam bidang "Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia" di FKIP Universitas Nusa Cendana Kupang.

Lalu pada tahun 1993, beliau menyelesaikan pendidikan master of arts di bidang Manajemen Informasi di Newcastle University, Inggris.

Beliau juga aktif menulis untuk beberapa media massa, antara lain harian Pos Kupang, harian Bali Post, harian Umum Nusa Tenggara di Denpasar, serta harian Surya di Surabaya.  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan