PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Selain memproduksi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan produk intermediate lainnya, Kilang Pertamina RU III Plaju di Palembang, Sumatera Selatan juga memproduksi produk biji plastik Polytam. Produk Polytam ini dihasilkan di Unit Polypropylene.
Polytam merupakan bahan baku untuk pembuatan kantong plastik yang umumnya digunakan dalam industri kemasan makanan dan minuman, berbentuk resin sintetis yang merupakan polimer dari propilena. Ini adalah jenis plastik termoplastik yang digunakan dalam berbagai aplikasi karena sifatnya yang kuat, fleksibel, ringan, dan tahan panas.
Unit Polypropylene RU III Plaju pertama kali didirikan pada Tahun 1972. Di pabrik inilah diproduksi biji plastik dengan merk dagang ‘Polytam’, akronim dari Polypropylene Pertamina.
Sepanjang tahun 2023 lalu, produksi Polytam mencapai 42 ribu ton. Melihat kondisi kilang dan sumber daya manusia yang semakin baik dan pasca dilakukan pemeliharaan pada tahun 2024 ditargetkan produksi lebih besar lagi dari capaian tersebut.
"Plastik menjadi salah satu produk industri petrokimia, pascapemeliharaan kilang pada Desember 2023, kami optimistis pada 2024 ini dapat meningkatkan target produksi polytam," kata Area Manager Communication, Relations & CSR Refinery Unit III - PT Kilang Pertamina Internasional Siti Rachmi Indahsari. Per Agustus 2024, telah diproduksi total 32 ribu ton secara kumulatif, dengan rata-rata produksi 4 ribu ton per bulan. Jumat, 13 September 2024, beberapa hari lalu.
Polytam yang dihasilkan oleh Unit Polypropylene RU III Plaju memiliki kualitas yang sangat baik dan berbagai keunggulan, seperti ketahanan terhadap panas dan oksidasi yang lebih baik, warna yang lebih putih dan bening, serta fleksibilitas dalam penggunaan sebagai kemasan plastik.
Polytam merupakan salah satu jenis bahan plastik yang tergolong dalam tujuh tingkatan plastik yang ada. Keistimewaan dari bahan plastik ini terletak pada kemampuannya sebagai bahan kemasan makanan dan minuman yang sangat efektif.
Polytam mampu mencegah terjadinya reaksi kimia yang tidak diinginkan, tahan terhadap suhu panas, dan dapat digunakan berulang kali tanpa mengalami degradasi kualitas yang signifikan.
Biji plastik yang sering disebut Polytam adalah sejenis polimer termoplastik yang digunakan dalam berbagai aplikasi industri dan konsumen. Polimer ini memiliki sifat-sifat khusus yang membuatnya sangat berguna dalam berbagai kebutuhan.
Unit Polypropylene RU III Plaju sendiri terdiri dari 3 unit Proses yakni purifikasi, polimerisasi dan pelletizing, dengan pasokan bahan baku berupa raw propane propylene dari FCCU (Fluid Catalytic Cracking Unit) Kilang Sungai Gerong. Produk Polytam dihasilkan melalui Reaksi Polimerisasi yaitu penggabungan antara propylene, Katalis, Hexane dan H2 yang terjadi didalam Reaktor system untuk menghasilkan powder homopolymer.
Unit Polypropylene RU III Plaju juga memiliki robotic bagging machine yang membantu proses pengemasan, dimana produk Polytam dikemas dengan kapasitas 25Kg, dan didistribusikan ke unit pemasaran di seluruh Indonesia seperti Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya.
Kualitas Polytam yang diproduksi di Kilang Pertamina RU III Plaju sendiri telah memenuhi beberapa aspek standarisasi, misalnya Certification of IMS ISO 14001:2015 RU III, Certification of QMS ISO 9001:2015 RU III, Certification for health and Safety at work ISO 45001 : 2018 RU III dan Certification of National Accreditation Committee KAN ISO/IEC 17025:2005 Refinery Laboratory.
Polytam yang dihasilkan juga dapat dipastikan halal dengan Certification of ISO Integrasi & Halal Polytam grade A dari MUI, Certification Food Grade dari Balai Besar Keramik (BBK) Kementerian Perindustrian, dan Improvement Color Quality Polytam untuk high grade product.
Berbeda dari plastik jenis PET (polietilen tereftalat) yang biasanya digunakan untuk membuat produk plastik sekali pakai, seperti botol air minum dalam kemasan, plastik yang berasal dari Polytam dapat digunakan berkali-kali tanpa risiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan.
Produksi Polytam merupakan bentuk dukungan Kilang Pertamina Plaju pada pencapaian aspek SDGs (Sustainable Development Goals) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, terutama pada tujuan 9, yakni membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi, serta pada tujuan 12, yakni menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan. (mun)