"Diantaranya dengan upaya menurunkan beban pengeluaran masyarakat melalui program UHC yang mengucurkan anggaran sebesar Rp45 miliar dan bantuan sosial Bantu Umak dengan total anggaran Rp70 miliar," jelas dia.
Lanjutnya, kemudian Upaya meningkatkan pendapatan masyarakat melalui bantuan untuk kelompok tani, hingga mengurangi kantong-kantong kemiskinan melalui akses infrastruktur dasar yakni dengan program RTLH sebesar Rp30 miliar dan program sanitasi air bersih sebesar Rp11 miliar.
Sekretaris Daerah Muba, Apriyadi Mahmud menjelaskan Kemiskinan ekstrem di Muba mulai masif turun sejak tahun 2022 yakni dimana tahun 2022 kemiskinan ekstrem dari 6.56 persen turun menjadi 4.74 persen, kemudian di tahun 2023 turun drastis menyentuh angka 0.96 persen dan kini di tahun 2024 turun menjadi 0.47 persen.
"Kemudian untuk angka kemiskinan di Tahun 2021 dari 15.84 persen di tahun 2022 turun menjadi 15.19 persen, hingga di tahun 2023 turun lagi menjadi 14.90 persen dan kini turun jadi 12.88 persen," jelas Inisiator Program Bantu Umak itu. (ace)