PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Hasil Survei LSI Denny JA: Askolani Jasi Unggul telak dari pigur lain bakal calon Bupati Banyuasin, Slamet Somosentono di Urutan Kedua. Hasil Kajian Hasil Survei LSI Denny JA, Teras Indonesia Sebut Peluang Askolani Besar Pimpin Kembali Banyuasin
Teras Indonesia (Indonesia Democracy Study Center) melakukan kajian terhadap hasil survei dilakukan pada periode 4-15 Mei 2024. Dengan 440 responden dan margin error kurang lebih plus minus 4,8 persen, menggunakan metode Multistage Random Sampling.
Hasil survei menunjukkan terdapat 3 calon kuat yang akan maju sebagai calon Bupati Banyuasin, yaitu Askolani Jasi sebesar 63,9 persen, Slamet Somosentono sebesar 29,3 persen dan Hani Syopiar sebesar 1,6 persen.
"Jika kita melihat data hasil survei LSI Denny JA, tentu kita melihat ada 3 tokoh yang muncul," kata Haikal Al Hafafah, Direktur Eksekutif Teras Indonesia, Sabtu, 25 Mei 2024.
"Jika pemilu dilakukan hari ini, maka Askolani Jasi akan berpeluang lebih besar dibandingkan yang lain," ujar Haikal.
Walaupun terdapat tiga nama, Menurut Haikal, hanya ada dua nama yang memiliki peluang untuk maju di Pilbub Banyuasin, yaitu Askolani Jasi dan Slamet Somosentono.
"Jika kita lihat hasil survei LSI Denny JA terkait elektabilitas di Pilbub Banyuasin, terdapat dua nama yang cukup tinggi, yaitu Askolani Jasi dengan 55,2 persen dan Slamet Somosentono dengan 21,8 persen," jelas dia.
"Artinya, dari nama-nama yang muncul, dua orang ini yang akan bertarung. Kemungkinan adanya pasangan calon lain akan sangat kecil," ucapnya.
Dosen Fisip UNSRI ini juga menyoroti tingginya elektabilitas Askolani dan Slamet, suksesnya program mereka saat menjadi bupati dan wakil bupati. "Ada beberapa program saat mereka menjabat bupati dan wakil bupati yang dinilai cukup sukses dan mendapatkan kepuasan masyarakat yang tinggi," jelas dia.
"Banyuasin Sehat (78,4 persen), Banyuasin Cerdas (74,1 persen), dan Banyuasin Religius (67,7 persen)," kata Haikal.
Melihat keberhasilan tersebut, Haikal menyebutkan program tersebut dapat diklaim oleh kedua pihak, karena mereka merupakan bupati dan wakil bupati.
Namun, biasanya masyarakat menilai bahwa peran bupati lebih aktif dibandingkan wakilnya.
"Semua program yang berhasil merupakan hasil kerja mereka, tetapi nanti masyarakat yang menentukan akan memilih siapa," ujar Haikal. (dav)