PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Imlek atau Tahun Baru China menjadi salah satu perayaan penting masyarakat Tionghoa di berbagai belahan dunia termasuk di kota Palembang, Tahun ini, perayaan Imlek jatuh pada tanggal 10 Februari dan akan memulai tahun Naga Kayu. Perayaan Imlek di kota Palembang dirayakan cukup meriah, saat ke mall mall ataupun rumah makan ada pertunjukan barongsai, dirumah rumah warga keturunan Tionghoa juga digelar open house untuk saling bersilaturahmi dengan keluarga, sahabat dan kolega. Salah satunya pemilik Balai Pengobatan Dewi Kwan Im Km 12, Ko Alam. Hadir ke kediamannya, Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Suggihartono, Kapolsek Sukarami, Kompol M Ikang Ade Putra, Pembimas Agama Buddha Haris, dan tokoh warga Tionghoa Arifin. Mereka hadir dan larut pada perayaan Imlek.
Semarak Perayaan Imlek 2575/2024 di Kota Palembang
"Selamat Tahun Baru Imlek 2575. Semoga tahun Naga Kayu ini penuh keberkahan untuk kita semua," kata Kombes Pol Harryo Suggihartono, Sabtu (10/2).
Dia mengharapkan semua masyarakat juga diberi kedamaian, keberkahan, kesuksesan serta kesehatan. "Ini menjadi momentum bagi kita untuk selalu rukun dan diberikan kesehatan. Semua bisa selalu menjalani silaturahmi," tuturnya.
Selain itu meningkatkan kebatinan persaudaraan sesama umat beragama, baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. "Kita semua doakan Tahun Baru Imlek akan selalu diberkahi Tuhan," katanya.
Ko Alam mengatakan harapannya sebagai praktisi spiritual, semoga tahun 2024 dan Tahun Naga Kayu ini selalu mendatangkan berkat buat semua.
"Perjalanan politik tahun ini pun bisa menciptakan keamanan, ketenteraman, kebahagiaan, kenyamanan untuk rakyat Indonesia. Kita berharap mendapat pemimpin sesuai pilihan rakyat, pemimpin yang bijaksana, yang bisa menyelesaikan semua kesulitan yang ada di rakyat," ungkapnya.
Menurutnya, yang terpilih diharapkan bisa memberikan kebahagiaan, kemakmuran, kesejahteraan untuk rakyat Indonesia. "Naga kayu luar biasa, semoga selalu mendatangkan kebaikan, dan ekonomi lebih baik lagi. Semua kegiatan apa pun bisa berjalan lancar dan mendapatkan nilai positif," katanya
Junaidi pengusaha Palembang yang juga ketua Kelenteng Pho Cheng Boo mengatakan, setelah pandemi Covid baru kali ini dirinya menggelar open house dan memang momen Imlek tahun benar benar berkesan sebab selain bisa kumpul demgan keluarga besar juga bisa bersilaturahmi dengan sahabat dan kolega.
"Iya baru tahun ini setelah pandemi Covid saya menggelar open house dan memang perayaan Imlek tahun ini benar benar meriah dan berkesan," kata pria yang akrab disapa Ko Ajun ini
Ko Ajun juga berharap dan berdoa semoa di tahun naga kayu ini kehidupan bisa lebih baik, pemilu bisa berlangsung lancar dan aman serta kedepan bangsa dan negara selalu maju,, damai dan sejahtera. . Iya kita berdoa untuk kebaikan semua,” katanya.
Harun SE SH Mh ketua Walubi Sumsel mengatakan, saat Imlek aktivitas rutin yang biasa dilakukan adalah beribadah, bersilaturahmi ke tempat orang tua atau orang yang dituakan dan saling bersilaturahmi.
"Setelah menjalani rangkaian ibadah Imlek, Tahun ini hari pertama' Imlek . saya khususkan untuk kumpul bersama keluarga seperti berkunjung ketempat orang tua atau pun orang yang dituakan dan saling bersilaturahmi kesesama keluarga besar" katanya.
ko Harun juga berharap dan berdoa semoga di tahun baru Imlek ini kehidupan bisa lebih baik, bangsa dan negara semakin maju,, damai dan sejahtera. " Dan pemilu yang sebentar lagi berlangsung bisa bisa berjalan lancar dan aman. Iya kita berdoa untuk kebaikan semua,” katanya.
Sementara itu, diperayaan Imlek, bagi-bagi angpau sendiri menjadi tradisi tak terpisahkan dalam budaya Tionghoa. Tradisi tahunan ini tak pernah absen dan selalu ditunggu-tunggu masyarakat Tionghoa, terutama bagi yang masih lajang dan anak-anak.
Salah satu tokoh masyarakat Tionghoa, Arifin mengatakan angpau adalah hadiah atau pemberian uang pada hari Tahun Baru Cina.
Biasanya mereka yang sudah berkeluarga
memberikan angpau kepada anak-anak atau keluarga terdekat menggunakan amplop merah. Angpau biasanya diberikan saat malam sebelum perayaan Imlek atau pagi hari saat bersembahyang.
“Pemberian angpau dengan harapan penerimanya dilimpahkan rezeki dan keberuntungan selama Tahun Baru. Selain itu memberikan kebahagiaan bagi anak-anak,” ungkapnya.
Angpau sendiri berasal dari kata ang berarti merah dan pau artinya amplop. Angpau berisi sejumlah uang yang umumnya diberikan kepada anggota keluarga yang masih lajang atau anak-anak. “Warna merah pada angpau merupakan simbol keberuntungan, sementara ilustrasi pada amplop melambangkan berkah dan harapan baik agar penerimanya berumur panjang serta dilimpahkan kemakmuran dan kesehatan,” tuturnya. (sep)