Jadi burung Han Hao terus bermalas-malasan, hari demi hari, sampai akhirnya membeku kaku dalam satu malam saat cuaca sangat dingin.
Legenda ini berdasarkan kisah yang ditemukan dalam catatan literatur yang berjudul Chuogeng Lu, atau Kumpulan Catatan Setelah Rehat dari Pertanian, yang ditulis oleh Tao Zongyi, seorang pelajar yang hidup pada akhir Dinasti Yuan (1271-1368 Masehi) dan Dinasti Ming awal (1368- 1644 Masehi).
BACA JUGA:Pengurus Tridharma Komda Sumsel Gelar Ritual Dewa Dapur di 4 Kelenteng
Burung Han Hao mungkin bukan burung yang nyata, akan tetapi karakteristik burung tersebut memang kadang-kadang dapat tampak jelas di masyarakat nyata-sifat arogansi, rasa puas diri, kepicikan, dan menutup telinga terhadap nasihat yang baik.
Cerita ini mengingatkan kita bahwa cara terbaik untuk melihat ke masa depan yang cerah adalah merencanakan hari esok, mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang mengambil atau tidak mengambil tindakan hari ini, dan bekerja keras serta berusaha untuk menciptakan masa depan yang kita inginkan. (era)