JAKARTA, KORANRADAR.ID - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mendukung penuh upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam memperkuat produksi dalam negeri melalui upaya penguatan industri hilirisasi dengan melibatkan lebih banyak petani milenial.
"Saya bersama Jenderal pertanian (Mentan Andi Amran Sulaiman) berkomitmen mendukung program kesejahteraan petani. Di antaranya Hipmi akan mengembangkan hilirisasi atau usaha-usaha yang melibatkan anak muda," ujar Ketua Umum Hipmi Akbar Himawan Buchari di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, Indonesia saat ini membutuhkan tenaga muda terutama dalam membangun pertanian yang lebih kuat dan berkelanjutan. Dia mendorong, anak muda menjadi pelaku usaha sekaligus pelaku utama terhadap kokohnya ekonomi bangsa.
"Salah satunya sumber daya manusia (SDM) harus kita perkuat, kita butuh anak-anak muda di sektor pertanian untuk menghadapi berbagai tantangan. Ke depan Hipmi ingin kita berkolaborasi dan bicara pada penguatan hilirisasi," katanya.
BACA JUGA:KAI Palembang Perpanjang Masa Penambahan Gerbong KA Sindang Marga
Lebih lanjut, Akbar menjelaskan Hipmi sendiri sudah bergerak dengan memperbesar pasar berbagai komoditas pertanian seperti kopi, jagung dan rumput laut yang disiapkan dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
"Hipmi terus berkolaborasi dengan gubernur dan bupati di seluruh daerah. Sejauh ini ada tiga provinsi sehingga kita bisa benar-benar mengeksplorasi daerah dan langsung bersentuhan dengan petani," tutur Akbar
Dia memberi contoh seperti di Cianjur yang difokuskan pada komoditas gula aren dan di Maluku yang bergerak pada komoditas pala cengkeh.
Di samping itu, Hipmi juga mendorong perbankan untuk memfasilitasi anak muda yang mau mengembangkan usaha tani melalui peminjaman modal usaha Kredit Usaha Rakyat (KUR), sehingga ke depan pertanian tumbuh secara cemerlang dan gemilang.
BACA JUGA: Sepanjang Tahun 2023 Okupansi LRT Sumsel Capai 4 Juta Penumpang
"Harus ada peran perbankan entah itu BNI BRI ataupun Bank mandiri yang secara khusus khusus menangani petani. Saat ini kita punya kajian bahwa yang namanya satu lumbung pangan besar negara itu tidak bisa dengan sekejap mata. Semua perlu waktu dan proses," katanya.
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa yang dibutuhkan petani saat ini adalah ruang keuntungan yang jauh lebih besar.
Salah satunya bisa menggunakan mekanisasi dan memudahkan fasilitas pupuk maupun benih unggul.
"Yang kita butuhkan sekarang adalah memperbesar keuntungan petani dengan memperbesar distribusi mekanisasi, kemudian menggerakkan tanam culik dan mendistribusikan bibit unggul. Ini perlu dilakukan agar kita bisa mewujudkan swasembada secara cepat," katanya.
BACA JUGA:Pertamina Sumbang PAD Terbesar Kota Palembang Tahun 2023