PAGARALAM, KORANRADAR.ID – Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kota Pagar Alam, Zaily Oktosab Fitri Abidin, membuka secara resmi kegiatan Pembinaan Partai Politik (Parpol) yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pagar Alam, bertempat di ruang rapat Kantor Kesbangpol, Gunung Gare, Senin (20/10).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Pagar Alam untuk meningkatkan integritas dan kepercayaan publik terhadap sistem demokrasi, sekaligus memberikan pemahaman kepada pengurus partai politik terkait tata kelola dan akuntabilitas penggunaan dana hibah bantuan partai politik.
Dalam arahannya, Pj Sekda Zaily Oktosab Fitri Abidin menyampaikan Pemkot Pagar Alam akan terus mengimplementasikan kebijakan bantuan partai politik melalui mekanisme dana hibah. Melalui pembinaan ini, para pengurus partai mendapatkan penjelasan teknis mengenai tata cara memperoleh, menggunakan, dan mempertanggungjawabkan dana hibah tersebut.
“Pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader partai dalam mengelola administrasi, menumbuhkan kesadaran akan hak dan kewajiban politik masyarakat, serta membentuk kemandirian dan kedewasaan dalam kehidupan berpolitik,” ujar Zaily.
Ia juga menekankan pentingnya partai politik menjaga profesionalisme dalam pengelolaan dana bantuan hibah agar penggunaan anggaran tersebut tepat sasaran dan sesuai aturan yang berlaku.
“Kepada seluruh peserta dari 18 partai politik yang hadir, saya berpesan agar mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh. Materi yang disampaikan narasumber sangat penting untuk meminimalisir kesalahan dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban dana hibah,” tambahnya.
Zaily berharap melalui kegiatan pembinaan ini, seluruh partai politik di Kota Pagar Alam mampu mengelola bantuan dana hibah secara transparan, profesional, dan akuntabel, sehingga dapat mendukung terciptanya suasana politik yang sehat dan kondusif.
“Semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi partai politik dan mampu memperkuat peran mereka dalam pembangunan serta menjaga stabilitas kehidupan berdemokrasi di Kota Pagar Alam,” tutupnya. (edi)