PRABUMULIH, KORANRADAR.ID - Akibat intesitas hujan cukup tinggi Rabu malam, halaman SMK Negeri 3 Kota Prabumulih, tampak digenangi air dari luapan sungai yang ada di sekitar sekolahan.
Selain halaman sekolah yang kebanjiran dengan ketinggian debit air sekitar 15 hingga 20 cm juga di depan, belakang serta di samping sekolah nampak dikepung oleh luapan air sungai akibat hujan deras tersebut.
Untung saja debet air yang mengepung sekolahan tersebut tidak sampai tak naik ke teras dan tidak masuk ke dalam ruangan kelas belajar (RKB) siswa dan ruangan lainnya di sekolah itu. Hal ini dikatakan Kepala SMKN 3 Kota Prabumulih Ahmad Sukri, kemarin.
Ia tak menampik kalau sekolahan berada dibawah pimpinannya berada dipinggir jalan utama Prabujaya - Sungai Medang tersebut, yang lingkungan sekolahannya di kepung oleh genangan air akibat hujan deras semalaman tadi.
“Lingkungan sekolah ini sering kebanjiran jika musim hujan deras, beruntung air tidak sampai masuk ke ruang kelas siswa dan kantor. Memang ada drainase depan halaman sekolah ini yang mengelilingi lingkungan sekolah akan tetapi, apalah daya drainase tersebut tidak mampu menampungi debit air dari luapan sungai tersebut jadi banjir tidak bisa di hindari,” akunya.
Disebutkannya, hal ini juga di perparah akibat kiri - kanan dan belakang sekolahnya sejauh ini belum di pagar dinding beton keliling.
“Itu jelas membuat cela-cela air dengan leluasanya hilir dan mudik masuk ke lingkungan sekolahan kami. Meskipun halaman sekolahnya banjir, kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap tetap berjalan sebagai mana mestinya,” ujarnya.
Selaku Kepsek, berharap agar ke depannya pemerintah daerah dapat mencari solusi yakni jalan keluar terbaiknya atas permasalahan ini.
Terkait pembuatan dinding talud sungai tersebut, diakui Sukri sapaan akrabnya, sudah diajukan pihaknya ke Pemkot Prabumulih di zaman Walikota H Ridho Yahya MM.
Sementara itu, sejumlah warga dan wali murid sekolah, di antaranya Ahmad (45) mengaku, kasihan dengan anak-anak sekolah itu sebab harus melepaskan sepatu jika hendak masuk ke kelas akibat banjir.
“Pokoknya kami mendesak pemerintah agar sesegera mencarikan solusinya bagaimana halaman SMKN 3 ini tak lagi kebanjiran. Mengingat dari awal berdiri sekolah ini sampai sekarang permasalahan banjir di sekolahan tersebut kerab terjadi dan ironisnya belum pernah dikunjungi oleh pihak pemerintah provinsi maupun pemkot daerah,” aku dia. (and)