Domestikasi Belida Putak, Inovasi Ramah Lingkungan Sukses di Lakukan Pokdakan Tunas Makmur di Sungai Gerong

Minggu 21 Sep 2025 - 17:23 WIB
Reporter : Salamun Sajati
Editor : Swan

PALEMBANG, KORANRADAR.ID – Sungai Musi tidak hanya dikenal sebagai urat nadi perekonomian Sumatera Selatan, tetapi juga rumah bagi ikan-ikan endemik bernilai tinggi. Salah satunya adalah Belida Jawa atau Putak (Notopterus notopterus), yang sejak dulu menjadi ikon budaya dan kuliner khas Palembang. Namun, pesona ikan Belida kini terancam sirna akibat kerusakan habitat, penangkapan berlebih, dan perubahan iklim.

Di tengah situasi tersebut, kabar baik datang dari Desa Sungai Gerong, Banyuasin. Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Tunas Makmur berhasil melakukan domestikasi Belida Putak, sebuah terobosan yang sebelumnya dianggap mustahil. Inovasi ini sekaligus menegaskan bahwa masyarakat lokal mampu menjadi motor konservasi sekaligus pencipta peluang ekonomi baru.

Regulasi Baru, tantangan lama pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) baru-baru ini mengeluarkan regulasi terbaru tentang perlindungan spesies ikan endemik. Aturan ini muncul di tengah meningkatnya ancaman terhadap ikan asli Indonesia, termasuk Belida.

Ironisnya, kerabat dekat Belida Musi, yakni Chitala lopis, sudah resmi dinyatakan punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). Fakta ini menjadi alarm keras bahwa tanpa upaya serius, Belida Musi pun bisa menyusul jejak kepunahan.

Pertamina dorong konservasi berbasis masyarakat menyadari urgensi tersebut, Kilang Pertamina Plaju menggagas program Belida Musi Lestari. Program ini berfokus pada konservasi, riset, dan pemberdayaan masyarakat pembudidaya. Hasilnya, hingga kini sudah 211 ekor Belida Jawa berhasil diselamatkan, dengan 31 ekor sukses didomestikasi oleh Pokdakan Tunas Makmur.

Menurut Siti Rachmi Indahsari, Area Manager Communication, Relations & CSR RU III Plaju, keberhasilan domestikasi Belida Putak adalah wujud sinergi nyata.

 “Keberhasilan ini membuktikan masyarakat lokal bisa menjadi motor konservasi sekaligus membuka peluang ekonomi baru. Pertamina berkomitmen mendukung regulasi KKP dalam menjaga ikan endemik dan memberdayakan masyarakat sekitar,” ujarnya.

Langkah ini menunjukkan bahwa energi untuk keberlanjutan tidak hanya berbicara soal bahan bakar, tetapi juga tentang melestarikan sumber daya alam agar tetap menjadi warisan generasi mendatang.

* Dari Sungai ke Kolam: Menepis Anggapan Mustahil

Selama ini, banyak yang meyakini Belida tidak bisa dibudidayakan karena karakter habitatnya yang spesifik. Namun, berkat riset terapan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Belida Putak berhasil beradaptasi di kolam pemeliharaan.

“Jika survival rate semakin optimal dan pertumbuhan bisa dipercepat, domestikasi Belida berpeluang masuk skala ekonomi. Ini akan terintegrasi dengan atmosfer bisnis, sekaligus tetap menjaga misi konservasi,” ungkap Dr. Arif Wibowo, Peneliti Senior BRIN yang menjadi mitra riset program ini.

Hasil penelitian membuktikan bahwa Belida Putak dapat tumbuh baik di lingkungan budidaya yang terkontrol, membuka harapan baru bagi pengembangan perikanan endemik.

* Yudi, Local Hero dari Sungai Gerong

Keberhasilan ini tidak lepas dari sosok Yudi, ketua Pokdakan Tunas Makmur. Di balik kesederhanaannya, Yudi adalah sosok pekerja keras yang tekun belajar dari para peneliti dan praktisi.

“Kami bangga bisa menjadi bagian dari upaya melestarikan ikan Belida. Domestikasi ini bukan hanya menjaga ekosistem Musi, tapi juga membuka peluang untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga kami. Semoga ini jadi inspirasi bagi kelompok pembudidaya lain,” tuturnya.

Kategori :