Camat dan Kades Asal Lombok Belajar Pengelolaan Lingkungan di Plaju
Local Hero binaan CSR/TJSL Kilang Pertamina Plaju, semakin dikenal masyarakat luas. Bu Jamiah, pengelola Kampung Toga di Kelurahan Plaju Ulu, dan Choirul Bahri (Kak Elonk) di Kelurahan Talang Putri, menerima kedatangan tamu jauh dari Lombok, Nusa Tenggara--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Local Hero binaan CSR/TJSL Kilang Pertamina Plaju, semakin dikenal masyarakat luas. Bu Jamiah, pengelola Kampung Toga di Kelurahan Plaju Ulu, dan Choirul Bahri (Kak Elonk) di Kelurahan Talang Putri, menerima kedatangan tamu jauh dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Selasa kemarin, 4 Mei 2024
Camat Lembar, Kabupaten Lombok Barat, bersama 10 Kepala Desanya, melakukan Studi Tiru untuk belajar pengelolaan lingkungan hidup dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat, seperti Bu Jamiah dan Kak Elonk.
Camat Lembar Agus Sutrisman, M.Kes mengatakan bahwa ia sangat disambut baik di kota Palembang dan Plaju, oleh bu Jamiah dan Kak Elonk. Agus mengatakan bahwa dia sangat tertarik dan tidak sabar untuk menerapkannya di kampung halamannya di Lombok.
“Melalui kunjungan ini, saya jadi belajar betapa pentingnya kreasi dan memandang sesuatu dari sudut pandang yang baru. Seperti teh herbal yang dibuat oleh Bu Jamiah yang memandang tanaman herbal bukan hanya bisa dikonsumsi biasa namun bisa diolah menjadi beberapa produk yang lebih menarik, dan juga kak Elonk sebagai pegiat lingkungan yang terus berinovasi dengan produk olahannya,” ungkap beliau.
10 kepala desa tersebut ingin mencoba meniru dan menerapkan bagaimana kebijakan dan inovasi yang dilakukan di bu Jamiah di Kampung Toga, sekaligus memproduksi Eco-Enzym dengan memanfaatkan potensi lingkungan untuk diaplikasikan pada desa kampung halaman mereka.
Teh Herbal Bu Jamiah, jadi salah satu produk yang menarik perhatian para Kades. Produk yang pernah jadi salah satu suvenir di perhelatan G20 di Bali 2022 lalu, dibuat dengan memanfaatkan dedaunan toga yang ditanam di pekarangan rumah Bu Jamiah.
Bu Jamiah pun sangat senang menyambut tamu-tamunya, sehingga dapat bertukar pikiran dan dan mempromosikan kreativitas di Kecamatan Plaju untuk ditiru di Lombok.
“Kami juga senang kedatangan tamu-tamu dari jauh karena kami dapat mengenalkan salah satu kreasi dari tanaman herbal yaitu pempek yang diberi warna dari tanaman-tanaman yang ada disini, bahkan bisa memberikan buah tangan yang salah satu produk unggulan yaitu souvenir teh herbal khas dari sini,” ucapnya.
Selain teh herbal, Bu Jamiah juga memproduksi Ecoprint dari tumbuh-tumbuhan yang ditanam di pekarangan rumahnya.
Atas dedikasinya pada lingkungan, Bu Jamiah dan Kak Elonk pun sering memperoleh penghargaan.
Bu Jamiah, pada momen Hari Kartini lalu, mendapatkan penghargaan Kartini kategori Lingkungan dari Pemprov Sumsel. Ia juga pernah mendapat penghargaan Kalpataru pada 2023 lalu. Selain itu, Jamiah Rizqi Herbal, brand UMKMnya, mendapatkan kategori Suvenir Terbaik pada Anugerah Desa Wisata Provinsi Sumatra Selatan pada 2023 lalu.
Adapun Choirul Bahri, yang akrab disapa Elonk, bercerita bahwa ia telah mengembangkan "Enzym Belimbing Wuluh" yang menghadirkan solusi bermanfaat untuk banyak masalah lingkungan. Dengan aktivitasnya yang sehari-hari ia dedikasikan untuk kelestarian lingkungan, Kak Elonk berhasil mengantarkan Kecamatan Plaju meraih Proklim Lestari yang pertama dari KLHK pada 2023 lalu.
Sejak tahun 2021, Kak Elonk melirik buah belimbing wuluh yang banyak tumbuh di Kecamatan Plaju. Lebih dari sekadar makanan, Kak Elonk pun mencoba melihat nilai tambah dari buah asam itu.
“Proses pembuatan Enzym Belimbing Wuluh memakan waktu lebih dari enam bulan, yang merupakan hasil dari dedikasi dan pengetahuan yang diperoleh dari literatur dan pelatihan pemanfaatan belimbing wuluh,” kata dia.