PALI, KORANRADAR.ID - Sekolah Lansia yang ada di Kecamatan Penukal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) telah aktif dan mulai pembelajaran dengan mengundang tenaga pengajar dan pendamping dari Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA).
Pada Sekolah Lansia di Kecamatan Penukal, DPPKBPPPA PALI menyebut ada 30 siswa dan siswi yang mengikuti pembelajaran serta pembekalan yang dijadwalkan setiap minggunya agar peserta didik meski telah lanjut usia tetap semangat dan tetap memberikan kontribusinya.
Diungkapkan Plt Kepala DPPKBPPPA PALI Mariono SE bahwa Sekolah Lansia di Kabupaten PALI telah mencakup diseluruh kecamatan dengan jadwal pertemuan setiap minggu dengan materi yang disampaikan terkait dengan 7 dimensi Lansia.
"Kita mengajarkan untuk semangat hidup dan memberikan keterampilan kepada Lansia agar tetap produktif dimasa tuanya sesuai 7 dimensi Lansia," ujar Mariono, Kamis 31 Juli 2025.
Dijelaskan Mariono, 7 dimensi lansia adalah konsep yang digunakan untuk memahami dan meningkatkan kualitas hidup lansia secara holistik.
Sebanyak 7 dimensi Lansia meliputi Fisik: Kesehatan fisik, mobilitas, dan kemampuan fungsional. Emosional: Keseimbangan emosi, pengelolaan stres, dan kesejahteraan mental. Intelektual: Kemampuan kognitif, pembelajaran, dan pengembangan diri. Sosial: Interaksi sosial, hubungan dengan orang lain, dan dukungan sosial.
Lalu, Spiritual: Koneksi dengan nilai-nilai spiritual, agama, atau filosofi hidup. Vokasional: Kemampuan dan kegiatan yang bermanfaat, seperti pekerjaan atau kegiatan sukarela. Dan,, Lingkungan: Kualitas lingkungan hidup, termasuk keamanan, kenyamanan, dan aksesibilitas.
"Dengan memahami dan memperhatikan 7 dimensi lansia, kita dapat membantu lansia untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan secara holistik," terang Mariono.
Dipaparkan Mariono bahwa Sekolah Lansia adalah program pendidikan yang dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan lansia melalui berbagai kegiatan pembelajaran dan pemberdayaan.
Dengan tujuan Sekolah Lansia antara lain meningkatkan pengetahuan dan keterampilan: Lansia dapat mempelajari hal-hal baru dan meningkatkan keterampilan yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
Meningkatkan kesadaran kesehatan: Lansia dapat mempelajari tentang kesehatan dan cara menjaga kesehatan tubuh.
Meningkatkan kesadaran spiritual dan emosional: Lansia dapat mempelajari tentang spiritualitas dan mengelola emosi dengan lebih baik.
Meningkatkan interaksi sosial: Lansia dapat berinteraksi dengan orang lain dan mengurangi rasa kesepian.
Meningkatkan kualitas hidup: Lansia dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan melalui kegiatan yang bermanfaat.
"Dengan demikian, Sekolah Lansia dapat membantu lansia untuk tetap aktif, sehat, dan bahagia di usia lanjut," harapnya. (whr)