Bank Mandiri Ungkap Tantangan dan Strategi Implementasi AI di Perbankan

Minggu 06 Jul 2025 - 16:49 WIB
Reporter : Salamun Sajati
Editor : Swan

KORANRADAR.ID – Senior Vice President (SVP) Enterprise Data Analytics Bank Mandiri, Kurnia Sofia Rosyada, memaparkan sejumlah tantangan dalam mengimplementasikan kecerdasan buatan (AI) di sektor perbankan. Hal ini ia sampaikan dalam webinar OJK Institute bertajuk “Agentic AI in Finance: A New Era of Autonomous Decision Making” yang digelar di Jakarta pada 3 Juli 2025.

Menurut Kurnia, tantangan utama mencakup kurangnya talenta digital, kurangnya koordinasi antar tim, keterbatasan transparansi model AI (explainability), potensi bias data, serta ancaman keamanan siber. Selain itu, kesesuaian tata kelola dengan regulasi juga menjadi perhatian penting.

Ia menekankan perlunya pelatihan berkelanjutan, sinergi lintas fungsi, hingga peningkatan transparansi model. AI tak boleh lagi dianggap sebagai sistem tertutup atau “kotak hitam” karena dapat mengurangi kepercayaan dan akurasi dalam pengambilan keputusan.

Kurnia juga mengangkat potensi agentic AI sistem AI yang bersifat proaktif dan mampu mengambil keputusan mandiri. Contohnya sudah digunakan secara global, seperti platform kontrak pintar JP Morgan dan asisten virtual “Erica” dari Bank of America.

Di sektor domestik, penerapan agentic AI dinilai potensial untuk digunakan dalam analisis akar masalah (root cause analysis), analisis dampak regulasi, business intelligence, hingga peningkatan efisiensi pengembang perangkat lunak.

Kurnia menutup paparannya dengan menyebut bahwa keberhasilan AI harus diukur berdasarkan kontribusinya terhadap tiga pilar utama: peningkatan pendapatan, efisiensi operasional, dan penguatan manajemen risiko.

“Apakah AI ini membantu revenue? Apakah meningkatkan efisiensi operasional? Dan apakah memperkuat risk management? Itu yang harus kita ukur,” ujarnya.

Kategori :