SHANGHAI, KORANRADAR.ID - Dalam gelaran Mobile World Congress (MWC) Shanghai 2025, Huawei menginisiasi Mobile AI Summit dengan menggandeng operator seluler, akademisi, mitra ekosistem AI, serta pelaku industri untuk bersama-sama mengembangkan arah strategis jaringan berbasis AI di era 5G-Advanced (5G-A).
Dari pertemuan tersebut, dua kesepakatan utama berhasil dicapai: peningkatan kemampuan uplink 5G-A menjadi kebutuhan utama bagi pengalaman AI mobile, dan pentingnya integrasi erat antara layanan serta jaringan untuk mengoptimalkan peluang bisnis dari teknologi ini.
Salah satu momen penting dalam forum ini adalah peluncuran proyek kolaboratif GSMA Foundry: Mobile Network for Thriving AI, yang menandai langkah awal dalam membangun jaringan mobile berbasis AI yang berfokus pada pengalaman pengguna.
Ekosistem AI Mobile: Strategi Kolektif untuk Akselerasi Inovasi
Presiden China Communications Standards Association (CCSA), Wen Ku, menegaskan bahwa penggabungan AI dan 5G-A adalah salah satu arah strategis dalam evolusi jaringan komunikasi. Ia mendorong percepatan penetapan standar teknis, penguatan integrasi jaringan cerdas, serta kolaborasi ekosistem demi masa depan AI mobile yang inklusif dan kompetitif. Selasa, 1 Juli 2025.
Pemain industri seperti Rokid, MiniMax, dan Unitree Robotics turut berbagi pandangan mengenai pentingnya inovasi berkelanjutan bagi penyedia layanan AI. Mereka menyoroti transformasi interaksi pengguna yang kini telah berkembang dari sentuhan layar menuju pengalaman multimodal yang mencakup suara, visual, dan komputasi spasial.
Didukung oleh 5G-A, AI kini mampu menawarkan interaksi real-time dengan kecepatan uplink minimum 20 Mbps, menjadikannya ideal untuk layanan seperti panggilan video berkualitas tinggi dan aplikasi berbasis kecerdasan spasial.
AI sebagai Pilar Transformasi Jaringan dan Model Bisnis
Dalam sesi diskusi, Zhi-Quan Luo, anggota Akademi Teknik Tiongkok sekaligus Fellow IEEE, bersama dengan operator jaringan dan perwakilan Ookla, membahas bagaimana AI kini menjadi inti dalam proses optimasi jaringan, pengambilan keputusan strategis, hingga operasional dan pemeliharaan (O\&M) digital.
AI tidak hanya merevolusi struktur jaringan mobile, tetapi juga mentransformasi model bisnis operator menggeser fokus monetisasi dari sekadar lalu lintas data ke penciptaan nilai melalui layanan dan solusi bisnis berbasis AI.
Para peserta sepakat bahwa tiga metrik utama dalam kesiapan jaringan untuk AI mobile adalah: uplink, latensi rendah, dan stabilitas koneksi. Kombinasi ketiganya menjadi fondasi bagi pengalaman pengguna yang konsisten dan mulus.
Solusi GigaBand: Pondasi Monetisasi Mobile AI di Era 5G-A
Dalam forum tersebut, Huawei juga memperkenalkan portofolio teknologi GigaBand sebagai solusi unggulan untuk mendukung jaringan elastis dan adaptif. Teknologi ini menggunakan konsep AIR pooling dan Optsolver orchestration untuk mengelola sumber daya antarmuka udara secara efisien.
Penerapan GigaBand memungkinkan operator menyajikan layanan yang terdiferensiasi dari cloud gaming, streaming langsung berkualitas tinggi, hingga asisten AI mobile tanpa mengorbankan efisiensi jaringan.