Pertamina Gandeng Bank Sampah Induk Sumsel, Ubah Sampah Jadi Produk Bernilai melalui Ekonomi Sirkular

Rabu 02 Jul 2025 - 17:17 WIB
Reporter : Salamun Sajati
Editor : Swan

PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, melalui Fuel Terminal Baturaja, menjalin kerja sama strategis dengan Bank Sampah Induk Provinsi Sumatera Selatan untuk memperkuat pengelolaan sampah non-B3, khususnya limbah plastik, lewat pendekatan ekonomi sirkular berkelanjutan.

Langkah ini merupakan perwujudan nyata komitmen Pertamina dalam pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), dengan menitikberatkan pada pengelolaan limbah dari kegiatan masyarakat dan operasi perusahaan secara berkelanjutan.

Program kolaboratif ini dirancang untuk mengolah sampah plastik menjadi produk bernilai jual seperti tas laptop, tempat alat tulis, genteng plastik, souvenir, hingga kotak sampah. Selain itu, inisiatif ini juga mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pelatihan serta edukasi mengenai pengelolaan limbah secara terpadu.

Ketua Bank Sampah Induk Sumsel, Hanardono menyoroti pentingnya perubahan pola pikir masyarakat terhadap sampah. Menurutnya, keberhasilan konsep ekonomi sirkular sangat ditentukan oleh kesadaran bahwa sampah bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga bisa menjadi sumber penghasilan.

“Sampah sering kali dianggap bau dan tak berguna, tapi kami hadir untuk membalik pandangan itu. Dari sampah bisa lahir produk yang bermanfaat, bahkan bisa membawa rezeki,” ujarnya.

Kolaborasi ini mencakup kegiatan yang menyeluruh, mulai dari pemilahan limbah plastik, daur ulang menggunakan teknologi ramah lingkungan, hingga konversi menjadi produk bernilai ekonomi.

Selain fokus pada pengelolaan sampah, program ini juga mengedepankan pemberdayaan masyarakat, khususnya kelompok perempuan dan UMKM, melalui edukasi lingkungan, pelatihan, serta pendampingan pemasaran produk hasil daur ulang agar lebih kompetitif.

Rusminto Wahyudi, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, menjelaskan bahwa program ini bukan hanya solusi terhadap isu lingkungan, tapi juga membentuk rantai nilai ekonomi yang menguntungkan masyarakat.

“Melibatkan perempuan dan UMKM dalam program ini adalah kunci keberlanjutan. Kami ingin menciptakan pemerataan manfaat ekonomi dan membangun ekosistem yang berkelanjutan dan pro-lingkungan,” jelasnya, Senin (30/6/2025).

Pertamina menegaskan komitmennya untuk terus mendorong inovasi keberlanjutan melalui kolaborasi strategis, dengan tujuan menciptakan dampak nyata bagi lingkungan, ekonomi, dan sosial.

Inisiatif ini juga mendukung target pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin ke-12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) dan poin ke-17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Kategori :