BSB harus bergerak lebih cepat dan tanggap. Persaingan dari swasta maupun bank-bank Himbara sangat ketat. “Kami ingin BSB punya kemampuan yang sama atau bahkan melampaui, dengan pelayanan yang cepat, keputusan yang gesit, dan suku bunga yang bersaing,” harapnya.
BACA JUGA:Dorong BSB Kucurkan Bantuan Permodalan Bagi Pelaku Usaha Kecil
Dikatakan, BSB melakukan evaluasi menyeluruh terhadap strategi bisnis. Terutama dalam penyaluran kredit dan penetapan suku bunga yang selama ini dinilai kurang kompetitif. Pemegang saham meminta agar BSB tak hanya mengandalkan dana dari pemerintah daerah, tapi harus bisa menjadi bank pilihan masyarakat luas.
“Salah satunya dengan menurunkan suku bunga kredit, termasuk untuk ASN. Jangan sampai BSB jadi bank dengan bunga paling tinggi di segmen itu,” pinta Deru.
Selain itu, ada pula keputusan cukup ekstrem yakni pemotongan tantiem direksi separuh.
Hal ini dilakukan target yang ditetapkan tidak tercapai. Namun berbeda dengan direksi, karyawan tetap menerima hak jaminan prestasi (Japro) secara penuh.
“Putusan ini agar memacu kinerja bank lebih cepat bergerak dan menjadikan UMKM dan lainnya tak hanya kredit konsumtif tapi juga kredit produktif,” tegasnya.
BSB juga didorong untuk tak hanya menyalurkan kredit konsumtif. Namun memperkuat pembiayaan sektor produktif, terutama UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah.
“Kami ingin ke depan BSB tidak hanya jadi bank penyalur gaji dan mengelola uang pemerintah, tapi juga pendorong pertumbuhan UMKM dan investasi daerah,” ucapnya.