KORANRADAR. ID — Di tengah kebangkitan tren batu akik yang semakin kuat di pertengahan 2025, satu nama mencuat jadi sorotan utama para kolektor dan pemburu batu mulia: ruby merah darah.
Jenis batu ini bukan pendatang baru, tapi eksistensinya kembali naik daun dan jadi primadona yang paling diburu sepanjang Juni. Dari kios kaki lima di pasar tradisional hingga lapak eksklusif di pameran batu nasional, permintaan ruby merah darah melonjak drastis.
Bukan tanpa alasan batu ini disebut-sebut sebagai “batu paling berkarakter” di tahun ini. Ruby merah darah punya daya tarik luar biasa yang memadukan visual eksotis, sejarah panjang, dan makna simbolik yang dalam.
Warnanya yang merah gelap pekat, menyerupai darah segar, membuatnya tampak eksklusif, kuat, dan penuh energi.
Banyak yang percaya, batu ini bukan cuma cantik, tapi juga membawa aura keberanian, kemakmuran, dan kekuatan batin yang kuat.
BACA JUGA:Kalimaya: Batu Akik yang Bukan Hanya Cantik, Tapi Juga Penuh Misteri!
Warna dan Aura: Dua Faktor yang Bikin Ruby Merah Darah Digilai
Tidak semua batu ruby memiliki warna merah seperti ini. Ruby merah darah yang banyak dicari biasanya memiliki rona khas “darah merpati” atau pigeon blood yang begitu intens dan dalam.
Warna ini sulit ditemukan secara alami, dan sering hanya muncul di batu-batu ruby dari daerah tertentu seperti Myanmar, Sri Lanka, dan Thailand.
Dalam dunia gemologi, warna bukan hanya soal estetika, tapi juga penentu harga. Semakin merah pekat warnanya, semakin tinggi nilainya.
Ruby merah darah termasuk dalam kategori langka, dan justru karena kelangkaan itulah ia jadi rebutan para kolektor elite. Bahkan sebagian penggemar menyebut ruby jenis ini sebagai batu dengan “jiwa” karena karakter warnanya yang seolah hidup ketika terkena cahaya.
BACA JUGA:Batu Akik Biduri, Lambang Cinta Dan Kesuburan Dipercaya Melindungi Para Pelaut
Lonjakan Tren di Tengah Pasar yang Kompetitif
Masuk bulan Juni 2025, pasar batu akik kembali panas. Ruby merah darah menempati posisi teratas sebagai batu paling dicari di berbagai marketplace maupun pasar fisik.
Penjual batu di kawasan Rawa Bening, Jakarta Timur, mencatat peningkatan penjualan ruby hingga 70 persen dibanding bulan sebelumnya.