UIN Raden Fatah Tanamkan Jiwa Wirausaha Lewat Kesenian Wayang Palembang

PALEMBANG, KORANRADAR.ID – Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang terus berkomitmen menumbuhkan jiwa wirausaha dan kreativitas mahasiswa melalui kegiatan berbasis budaya lokal. Salah satu wujud nyata komitmen tersebut adalah Pelatihan Kewirausahaan dan Karakter Mahasiswa melalui Kesenian Wayang Palembang, yang digelar di Laboratorium FAH. Selasa, 7 Oktober 2025.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Prof. Dr. Endang Rochmiatun, M.Hum, yang menegaskan bahwa pelestarian kesenian tradisional tidak hanya memiliki nilai budaya, tetapi juga potensi ekonomi yang dapat menjadi peluang wirausaha bagi mahasiswa.

“Wayang Palembang bukan sekadar warisan budaya, tetapi juga sarana pembentukan karakter, kreativitas, dan jiwa kewirausahaan. Mahasiswa Adab harus mampu melihat nilai budaya sebagai potensi inovasi,” ujar Prof. Endang dalam sambutannya.

Pelatihan menghadirkan Dalang Palembang, KGS Wirawan Rusdi, sebagai narasumber utama. Dalam sesi pemaparan, ia menjelaskan sejarah, filosofi, serta teknik dasar mendalang khas Palembang yang mengandung nilai edukatif dan moral. 

Suasana semakin menarik saat para mahasiswa diberi kesempatan mempraktikkan langsung seni mendalang di bawah bimbingan sang dalang, menjadikan kegiatan ini interaktif dan sarat makna.

Turut hadir Wakil Dekan III, Fitriah, M.Hum, serta dosen dan panitia pelaksana Rusmiatiningsih, M.A., bersama mahasiswa dari berbagai program studi di lingkungan Fakultas Adab dan Humaniora. Kegiatan ini juga diikuti oleh perwakilan dari sejumlah perguruan tinggi lain di Palembang, yang turut mendukung sinergi pelestarian budaya lokal di lingkungan akademik.

Melalui pelatihan ini, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah berharap mahasiswa mampu mengembangkan kreativitas berbasis budaya sekaligus menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang berakar pada nilai-nilai tradisi daerah. Seni wayang Palembang tidak hanya menjadi media ekspresi budaya, tetapi juga peluang untuk membangun ekonomi kreatif yang bernilai dan berkelanjutan.