JAKARTA, KORANRADAR. ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir blak-blakan soal rencana PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) IHC menggandeng konglomerat Hong Kong Swire Pacific Ltd.
Erick menjelaskan, tujuan utama rencana menarik investor dari Hong Kong itu untuk meningkatkan daya saing kualitas rumah sakit BUMN dari rumah sakit swasta. Khususnya untuk memperbaiki manajemen rumah sakit.
Menurut Erick selama ini sistem pengobatan di rumah sakit Indonesia cenderung hanya mengendalikan obat-obatan. Adapun, jumlah dan kompetensi dokter masih terbatas untuk melayani pasien dengan lebih baik.
"Nah salah satunya kenapa kita tadi benchmarking dengan sebuah institusi besar, Swire dari Hong Kong yang punya KT Pacific untuk menjadi strategic partner," ujar Erick saat ditemui usai membuka National Sugar Summit, Rabu, 13 Desember 2023.
BACA JUGA:Menteri BUMN Erick Thohir Masih Cari Mitra untuk BSI
Melalui kerja sama tersebut, Erick berharap nantinya rumah sakit milik perusahaan BUMN dapat memiliki standar kualitas yang sama.
"Ini untuk meningkatkan kualitas rumah sakit BUMN agar bisa bersaing dengan private sector," tuturnya.
Berdasarkan catatan Jumat (18/8/2023), Perusahaan konglomerasi asal Hong Kong Swire Pacific Ltd. dikabarkan tengah menjajaki rencana untuk membeli saham minoritas holding rumah sakit BUMN PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) IHC.
BACA JUGA:Akhir 2024, PLTP Unit 2 Milik PGE di Sumsel Beroperasi
Sumber Bloomberg yang mengetahui rencana kesepakatan tersebut menyebutkan Pertamedika IHC berpotensi dihargai sekitar US$450 juta hingga US$650 juta atau setara Rp6,8 triliun hingga Rp9,94 triliun (asumsi kurs Rp15.300). Adapun transaksi akuisisi ini dapat ditutup paling cepat akhir tahun ini.
BACA JUGA:Apa itu Energi Panas Bumi dan Kegunaannya. Berikut Penjelasan GM PGE Catur Hendro
Adapun Pertamedika IHC merupakan pengelola dari 36 rumah sakit di Indonesia. Hal ini menjadikan IHC sebagai peringkat kedua grup rumah sakit dengan jaringan terbesar di Indonesia dengan jumlah lebih dari 4.500 tempat tidur. Secara konsolidasi, grup RS BUMN ini memiliki pendapatan usaha sebesar Rp4,9 triliun pada 2022 dengan total laba bersih sebesar Rp184,2 miliar.(bisnis)