PALEMBANG, KORANRADAR.ID – Ketua Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Sumatera Selatan, Herlan Asfiudin prediksi lonjakan wisatawan ke Kota Palembang saat Natal dan Tahun Baru yang bertepatan dengan libur panjang akan mengalami peningkatan sebesar 10 - 20 persen.
Bahkan, pria yang biasa disapa Babe ini memperkirakan, setelah akses tol selesai dibangun dari Palembang hingga ke Aceh pada tahun 2025 mendatang, bisa melesat hingga 30 persen.
“Nanti akan Booming kalau Palembang tembus sampai Aceh lewat tol. Orang akan berduyun-duyun datang ke Palembang dari Aceh, Medan, Pekan Baru, Padang, dan lainnya,” ucapnya saat dibincangi di Harper Hotel Palembang, Rabu 13 Desember 2023.
Palembang sendiri disebutkannya tergolong kota besar dan memiliki total kapasitas 11.000 kamar hotel. Hal ini imbas dari perhelatan event internasional seperti Sea Games dan Asean Games beberapa waktu lalu yang mendongkrak pembangunan hotel-hotel baru.
Hal ini tentu saja menjadi tugas penggiat pariwisata untuk mengoptimalkan kinerja agar pengunjung meningkat, yang tentu saja akan menguntungkan banyak pihak.
“UMKM akan bergerak, pengusaha hotel, travel, transportasi, kuliner akan dapat rezeki dan ekonomi akan bergerak, pemerintah akan dapat tambahan PAD. Intinya tugas kita bikin Pemda kaya dulu,” ucapnya.
Selain itu, kunci untuk meningkatkan pariwisata menurut Ketua GIPI ( Gabungan Industri Pariwisata Indonesia ) Sumsel ini adalah dengan memaksimalkan mice tourism dan sport tourism.
“Misal untuk sport tourism, kita bisa bekerja sama dengan KONI. Kita presentasi di Jakarta, seluruh pengurus besar cabang olahraga kita kumpulkan. Kita tanya, mau buat even apa di Palembang,” terangnya.
Sementara untuk mice tourism, bisa dengan mengoptimalkan kegiatan nasional seperti rakornas, pameran, kongres, dan lainnya, karena sebagian besar hotel di Palembang memiliki kapasitas yang besar.
Dalam kesempatan ini juga, Babe menyikapi polemik tarif hotel yang tinggi pada saat akhir tahun. Ia juga mengimbau agar pihak hotel menaikkan harga dalam batas kewajaran.
“Naik 10 persen tidak masalah. Biasa akhir tahun kamar hotel penuh. Sesuai hukum ekonomi tidak bisa dilawan, di mana permintaan banyak, harga naik. Tapi yang wajar saja, jangan sampai jadi boomerang,” tutupnya. (hen)