Pulai Baai Dangkal, Pelindo Datangkan 2 Kapal Keruk Skala Besar Atasi Pelayaran Alur Bengkulu

Rabu 14 May 2025 - 19:34 WIB
Reporter : Salamun Sajati
Editor : Swan

BENGKULU, KORANRADAR.ID - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) mendatangkan dua kapal keruk skala besar yakni CSD Costa Fortuna 3 dan AHT Costa Fortuna 5 untuk menyelesaikan permasalahan pendangkalan alur di Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu.

"Kami memahami pentingnya alur pelayaran yang optimal bagi aktivitas logistik di Bengkulu. Saat ini, koordinasi dengan pihak terkait sudah dilakukan dan kapal keruk dijadwalkan tiba dalam waktu dekat," kata General Manager Pelindo Regional 2 Bengkulu S Joko di Bengkulu. Rabu, 14 Mei 2025.

Pelindo memastikan bahwa kapal keruk tersebut akan segera tiba di Pelabuhan Pulau Baai.

Kapal keruk yang berdimensi lebih besar itu didatangkan dari Batam dan saat ini kapal sudah dalam perjalanan menuju ke Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.

Langkah itu merupakan aksi nyata terkait penanganan kondisi alur di Pelabuhan Baai guna menormalisasi alur pelabuhan yang merupakan bagian dari rencana revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai.

Proses pengerukan difokuskan pada pendalaman dan pelebaran alur pelayaran guna memastikan kapal-kapal bermuatan besar dapat bersandar dengan aman dan efisien.

Pelindo berkolaborasi dengan Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan serta instansi lain termasuk Pemerintah Daerah Bengkulu untuk memastikan seluruh proses pengerukan berjalan dengan cepat, sesuai dengan ketentuan teknis dan memperhatikan aspek lingkungan.

"Diharapkan, setelah proses pengerukan selesai, kapasitas layanan Pelabuhan Pulau Baai dapat meningkat dan memberikan dampak positif terhadap kelancaran arus kapal dan barang serta efisiensi biaya logistik di wilayah barat Pulau Sumatera," ucapnya.

Sebelumnya, Pelindo berkomitmen dan memastikan proses pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu terus berjalan.

Joko menyampaikan hal tersebut juga menanggapi adanya informasi yang menyatakan pengerukan alur oleh Pelindo telah berhenti berproses.

"Pada saat tertentu terdapat jeda sejenak, menyesuaikan dengan kondisi seperti kondisi pasang surut air laut, cuaca, serta pada saat menunggu pasokan BBM untuk peralatan yang digunakan oleh mitra kerja Pelindo yakni PT Sarana Pengerukan Utama," kata Joko.

Joko juga menjelaskan Pelindo memahami pentingnya pekerjaan pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai di kondisi seperti saat ini.

Menurut dia, kelancaran dan normalisasi pelayanan keluar masuk kapal merupakan bagian dari aktivitas perekonomian dan distribusi logistik di Provinsi Bengkulu. (ant)

Kategori :