JAKARTA, KORANRADAR.ID - PT Pupuk Indonesia (Persero) menggaungkan pentingnya kolaborasi dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan regional melalui partisipasi aktif di forum internasional yang diadakan di Bali, Indonesia.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menyampaikan pentingnya memperkuat kolaborasi lintas negara untuk menjawab tantangan krisis pangan global, disrupsi rantai pasok dan perubahan iklim.
“Forum ini bukan hanya ajang konferensi, tapi platform penting yang menyatukan para pemangku kepentingan industri pupuk dari dalam dan luar Asia.
Melalui forum seperti inilah kita bisa membangun jejaring, memperkuat kerja sama, dan mendorong posisi strategis Indonesia di regional,” kata Rahmad dikonfirmasi di Jakarta. Selasa, 29 April 2025.
BACA JUGA:Pupuk Indonesia Tingkatkan Kesejahteraan Petani Lewat Pendampingan
BACA JUGA:Dukung Program Pemerintah Pupuk Indonesia Bangun Pabrik Soda Ash Pertama
Dia menyampaikan hal itu dalam forum industri pupuk terbesar di Asia yang mempertemukan pelaku usaha, asosiasi, dan pemerintah dari berbagai negara, yang digelar di Denpasar, Bali.
Rahmad menambahkan saat ini Pupuk Indonesia menduduki peringkat ke-6 sebagai produsen pupuk terbesar dunia. Dengan skala tersebut, Indonesia memiliki tanggung jawab strategis tidak hanya dalam menjaga ketahanan pangan nasional, tetapi juga memastikan stabilitas pasok pupuk regional.
"Ketahanan pangan nasional dan regional hanya dapat dicapai bila rantai pasoknya stabil dan kita memiliki visi bersama,” ujarnya.
Sebagai pemimpin pasar di Asia Pasifik dan Timur Tengah-Afrika Utara, Pupuk Indonesia memperkenalkan visinya untuk menjadi perusahaan agrosolusi dan petrokimia terintegrasi berkelas dunia.
BACA JUGA:Pupuk Indonesia Dukung Swasembada Pangan
BACA JUGA:Per 1 Januari 2025, Pupuk Indonesia Salurkan Pupuk Bersubsidi
Saat ini, Pupuk Indonesia mengoperasikan lima kawasan industri pupuk dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 9,4 juta ton urea dan 4 juta ton NPK, yang tidak hanya menopang ketahanan pangan nasional, tetapi juga membuka peluang hilirisasi petrokimia dalam negeri.
Dalam forum itu, Pupuk Indonesia juga menekankan pentingnya penguatan pasokan bahan baku pupuk sebagai langkah fundamental dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan.
"Kita tahu bahwa tidak semua kebutuhan pupuk bisa dipenuhi dari dalam negeri, seperti fosfat dan potash. Maka melalui forum seperti ini, kami menjalin dialog dan kolaborasi untuk memastikan ketersediaan bahan baku tetap aman sebagai bagian dari strategi swasembada pangan,”ujar Rahmad.