PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Selatan menyebutkan kebijakan tarif resiprokal AS dapat menjadi pemicu turunnya harga karet dunia.
Ketua Gapkindo Sumsel Alex K Eddy di Palembang, Kamis, mengatakan dampak dari kebijakan tersebut menyebabkan harga karet turun, karena pasar tak siap menghadapi perubahan kebijakan yang ada. "Dampak kebijakan membuat kepanikan pada pasar yang secara langsung membuat harga karet dunia anjlok," katanya. Ia menjelaskan kebijakan itu juga secara langsung akan mempengaruhi harga karet di tingkat petani, sehingga jika kondisi ini terus berlangsung akan ada penurunan dari waktu ke waktu. "Kebijakan ini pasti menyulitkan kita dan akan berdampak ke harga beli ke petani kita" jelasnya. Oleh sebab itu, pihaknya berharap pemerintah mampu melakukan negosiasi perdagangan untuk mendapat kebijakan yang lebih baik untuk industri karet. "Kami mengharapkan pemerintah segera bertemu dengan AS untuk membicarakan masalah ini. Terlebih selama ini AS dan Tiongkok merupakan pasar terbesar karet Sumsel," ujarnya. Alex mengatakan, pihaknya tetap optimistis ekspor karet di Sumsel itu mencapai 800 ribu ton pada tahun 2025."Kalau untuk ekspor karet Sumsel kami masih yakin karena bagaimana pun AS tetap membutuhkan karet alam," kata dia.
Kategori :