1. Pendahuluan
PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Imlek adalah budaya Tionghoa , Tradisi Turun Temurun Tahunan bagi Tionghoa Indonesia untuk kumpul keluarga yang sudah men-dunia sejak ber-abad-abad yang silam termasuk dinegara tercinta kita Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika.
Hari Tahun Baru Imlek senantiasa berlangsung dibulan Januari / Februari berdasarkan Penanggalan Lunar Menyambut Masuknya Musim Semi didaratan Tiongkok
Sungguh sangat membahagiakan dan membanggakan bagi kami sebagai Tionghoa Indonesia , Anak Bangsa Indonesia dikarenakan hari Raya Imlek telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai Hari Libur Nasional di-era Presiden Gus Dur dan Presiden Megawati Soekarnoputeri
Terima kasih Gus dan bu Mega karena hari tsb merupakan hari bersejarah bagi kami Masyarakat Tionghoa Indonesia dan semakin Memperkokoh Sense of Belonging Indonesia , Meningkatkan Rasa Nasionalisme tuk Berjuang Bersama Seluruh Anak Bangsa Membangun Indonesia Maju , Jaya dan Berdaulat dari segala sisi .
Menyela cerita tentang Imlek, saya mohon waktu sebentar untuk menjelaskan tentang Pemakaian Kata Tionghoa Indonesia dengan pertimbangan Kata Tionghoa Indonesia lebih tepat dipergunakan daripada Kata Etnis Tionghoa karena kata etnis menurut pendapat saya mengandung makna tingkatan status sosial yang dapat menimbulkan Gagal Paham se- olah2 etnis tertentu memiliki kelebihan tertentu padahal sesungguhnya kita semua adalah Sesama Bangsa Indonesia dan Hamba yang sama Dihadapan Tuhan Yang Maha Esa , oleh karena itu kami Masyarakat Tionghoa lebih bahagia disebut Tionghoa Indonesia karena kembali menurut saya , kata Tionghoa didepan kata Indonesia hanya menunjukan garis keturunan dan budaya .
Kami Tionghoa Indonesia adalah WNI Sejati *bukan hanya WNI KTP*, memiliki Hak dan Kewajiban yang sama dan setara dengan seluruh Anak Bangsa Indonesia yang Siap Berjuang Bersama tuk Membangun Indonesia Maju , Jaya dan Berdaulat , Pengawal NKRI Utuh Zero Konflik
Indonesia adalah negeri kita , Tanah Tumpah Darah kita, tempat kami dilahirkan , dibesarkan , dididik , bekerja , berkarya , mengabdi serta merealisasikan pesan warisan para leluhur untuk* CINTA TANAH AIR , SIAP BERJUANG & BERKORBAN APAPUN , NYAWA SEKALIPUN DEMI NKRI UTUH
2. Makna Imlek
Imlek adalah hari Berbagi Kasih Sayang Masyarakat Tionghoa , hari yang paling dinanti seluruh masyarakat Tionghoa dimanapun berada , momen kumpul tahunan Keluarga Besar , saling kunjung mengunjungi di-iringi saling mengucapkan Xin nian kuai le, Gong xi fa cai dilanjutkan saling melepas kangen dan ber-maaf2an , saling men-doakan , bergurau sambil makan bersama utamanya pai kui / sungkem kepada orang tua , cermin hormat dan bakti
Imlek juga adalah momen berbagi angpau simbol berbagi kasih sayang bukan hanya antar keluarga , orang tua kepada anak cucu dan sebaliknya bahkan juga dibagikan kepada saudara saudara kita yang kurang mampu dari berbagai etnis / suku / agama tidak terfokus pada kalangan Tionghoa saja.
Khusus untuk saudara2 kita yang kurang mampu , dari berbagai Lembaga Sosial & Paguyuban Masyarakat Tionghoa disamping angpau disertakan juga Paket Sembako ( beras , minyak goreng dan berbagai kebutuhan dapur ) sebagai Tanda Kasih agar pada hari Raya Imlek tsb *semua kalangan* dapat bersama merasakan Hari Penuh Kebahagiaan tsb
3. Makna Busana Merah
Umumnya disaat Imlek , semuanya ber- busana merah.Mengapa Merah ? Semuanya ber-awal dari kepercayaan leluhur dan sekarang menjadi tradisi bahwa warna merah melambangkan Keberanian untuk menghadapi tantangan apapun, e-uletan,tidak mengenal kata menyerah Keceriahan, Keberuntungan,( Hoki ), Kekuatan ( Sehat Lahir Bathin ), Kemakmuran ( Sejahtera, Bahagia ),Guyub Rukun ( Rukun Harmonis sesama Umat )