PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Universitas Bina Darma semakin mengukuhkan diri dalam upaya berkelanjutan memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan berkualitas internasional.
Salah satu langkah nyata dalam mencapai visi tersebut ditunjukkan melalui partisipasi Dosen Teknik Informatika Universitas Bina Darma, Zaid Amin, Ph.D, dalam Scopus Conference IEEE Xplore yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Zaid Amin berhasil meraih penghargaan sebagai Best Presenter berkat presentasinya yang berjudul “Tune-Attention Model: Designing Cybernetics Intervention for Information Sharing Behavior,” yang ditulis bersama Assoc. Prof. Dr. Nazlena Mohamad Ali dari Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).
Prestasi ini menunjukkan komitmen Universitas Bina Darma dalam menciptakan inovasi dan penelitian yang relevan dengan kebutuhan global.
BACA JUGA:Dosen UBD Jadi Reviewer di Universitas Satya Negara Indonesia
Konferensi yang bertajuk "The 4th International Conference on Electronic and Electrical Engineering and Intelligent System (ICE3IS 2024)" ini diselenggarakan oleh Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Acara ini bertujuan untuk membahas isu-isu terkini seputar teknologi terdepan yang mendukung masyarakat berkelanjutan.
Konferensi ini mencakup dua kegiatan utama: diskusi pleno dan diskusi paralel, di mana semua makalah yang dipresentasikan akan diajukan untuk publikasi di IEEE Xplore, mengikuti standar kualitas yang ketat.
Sesi plenary memberikan kesempatan bagi para pemangku kepentingan dari berbagai latar belakang untuk bertukar informasi dan mendiskusikan isu-isu global yang relevan.
BACA JUGA:Dr. Tata Sutabri, S.Kom, MMSI, MKM, Dosen UBD, Jadi Reviewer di Universitas Satya Negara Indonesia
BACA JUGA:Dosen UBD Beri Pelatihan Digital Marketing
Sementara itu, sesi paralel berfokus pada penyebaran hasil penelitian yang signifikan, membantu memperkuat kolaborasi antara akademisi dan praktisi di bidang teknik kelistrikan dan elektronik.
Universitas Bina Darma menerapkan kebijakan bahwa hanya konferensi yang memiliki luaran terindeks Scopus yang akan mendapatkan pembiayaan.
Langkah ini menunjukkan komitmen universitas dalam mendukung penelitian berkualitas dan meningkatkan reputasi akademis di tingkat internasional.