Palembang Bergetar! Thien Yong Keng Gelar Ritual Nacha Terbesar, Suhu-Suhu Top Turun Gunung!
Septian ketua kelenteng Thien Yong Keng didampingi Aan Ketua Locu dan Theng Kong Cin Wakil ketua Locu saat diwawancarai--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID – Langit Palembang seolah bergetar, diselimuti aura sakral yang pekat, saat Kelenteng Thien Yong Keng di Jalan Sei Sepadat merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) agung sang dewa perkasa, Nacha (Nezha). Perayaan ini bukan sekadar ritual biasa, melainkan sebuah demonstrasi kekuatan spiritual luar biasa yang menarik perhatian khalayak pada Sabtu (13/12/2025).
Puncak ritual ini dihiasi kehadiran para praktisi spiritual ternama dari penjuru Nusantara. Hadir mengguncang panggung adalah Suhu Allen, seorang tatung legendaris dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat, serta Suhu Awen dari Jambi, yang kehadirannya menjanjikan manifestasi kekuatan ilahi yang menakjubkan!
Dua Hari Penuh Kekuatan dan Kemuliaan
Ketua Kelenteng Thien Yong Keng, Septian, yang didampingi oleh Ketua Locu Aan dan Wakil Ketua Locu Theng Kong Cin, menjelaskan bahwa perayaan sakral ini digelar selama dua hari penuh (12-13 Desember 2025).
BACA JUGA:Kelenteng Marga Theng Palembang Rayakan Hut Dewa Cu Khe Xi Tualang
BACA JUGA:Kelenteng Marga Tan Palembang Rayakan Hut Dewa Ciu Hu Tualang
“Perayaan ini adalah dedikasi termulia kami kepada Dewa Nacha, dewa utama pelindung kelenteng ini. Ritual selalu kami rayakan dengan kemeriahan yang kolosal,” tegas Septian.
Rangkaian upacara berlangsung maraton dengan jadwal yang ketat dan penuh makna:
-
Jumat (12/12/2025): Diawali dengan ritual Ciasin, pemanggilan roh dewa, yang menciptakan atmosfer spiritual mendalam.
-
Sabtu (13/12/2025):
-
Pukul 06.00 WIB: Ceng Keng (ritual pembersihan dan persembahan).
-
Pukul 09.00 WIB: Cet Leng, momen puncak permohonan restu ilahi.
-
Pukul 12.00 WIB: Ciok Siu, persembahan syukur yang megah.
-
Pukul 14.00 WIB: Khokun, penjamuan para dewa sebagai penutup.
-
Diakhiri dengan Jamuan Makan Akbar bersama ribuan umat yang hadir!
-
Doa untuk Nusantara dan Hiburan Rakyat
Tak hanya ritual, panitia juga menyiapkan hiburan rakyat untuk menyambut umat yang datang dari berbagai wilayah. Setelah bersembahyang dan menerima berkat, umat dipersilakan menikmati panggung hiburan dengan organ tunggal.
"Kami mempersilakan umat yang sudah menyelesaikan ritual untuk bergabung, menyanyi, atau sekadar menonton penampilan hiburan yang kami siapkan. Ini adalah pesta bagi dewa dan juga pesta bagi seluruh umat," ujar Septian.
Dalam ritual pengurus inti, sebuah doa agung dipanjatkan dengan khusyuk. Mereka berharap, melalui berkah Dewa Nacha, bangsa dan negara ini selalu diberkati kemajuan yang tak terhentikan, kedamaian abadi, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat! (sep