Menabung Masa Depan dari Sampah, PKM UBD Bima Kemensaintek Hadir di Sukodadi

Poto bersama mahasiswa Universitas Bina Darma berkumpul belajar bagaimana sampah bisa menjadi tabungan masa depan di halaman Kelurahan Sukodadi, Kecamatan Sukarami, Palembang.--

PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Halaman Kelurahan Sukodadi, Kecamatan Sukarami, Palembang, tampak lebih ramai dari biasanya. Di bawah naungan tenda sederhana, masyarakat, perangkat kelurahan, hingga mahasiswa Universitas Bina Darma berkumpul dengan satu tujuan belajar bagaimana sampah bisa menjadi tabungan masa depan.

Kegiatan ini adalah bagian dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Bima Kemensaintek yang diinisiasi oleh tim dosen Universitas Bina Darma Ir. Anggi Purnama Sari Dewi. ST, MT, M.Si, Ely Mulyati, S.T., M.T. dan Andrian Noviardy, S.E bersama para mahasiswa. 

Tak hanya sebagai ajang berbagi pengetahuan, kegiatan ini juga menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan kampus dan kebutuhan nyata masyarakat.

Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Lurah Sukodadi yang mengungkapkan rasa syukurnya atas ilmu baru yang dibagikan.

“Mendapatkan banyak pengetahuan dan semoga bisa diterapkan di masyarakat mengenai pembuangan sampah yang tepat," ujarnya penuh harap.

Suasana semakin hidup ketika Direktur Bank Sampah Indonesia, Hanardono, ST, menyampaikan pesan inspiratifnya.


“Semoga dengan adanya kegiatan ini, kami hadir dengan Bank Sampah Indonesia, sampahnya bisa ditabung dan dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Sampah bukan sekadar limbah, tetapi sumber daya yang bisa memberi nilai ekonomi,” ujarnya. 

Puncak acara adalah sosialisasi “Pemilahan Sampah Berdasarkan Kriteria” yang disampaikan oleh Ir. Anggi Purnama Sari Dewi, ST., MT. 

Dengan bahasa sederhana dan contoh-contoh praktis, Anggi mengajak warga mengenali jenis-jenis sampah, mulai dari organik, anorganik, hingga residu, serta cara penanganannya.

Tak berhenti di situ, tim juga memperkenalkan program rekening Bank Sampah Sumsel, sebuah inovasi yang memungkinkan masyarakat ‘menabung’ sampah layaknya menabung uang di bank. 

Hasil penjualan sampah yang terkumpul akan tercatat dalam rekening dan dapat dicairkan, memberi insentif langsung kepada warga.

Kegiatan yang berjalan penuh semangat ini bukan hanya tentang kebersihan lingkungan, tetapi juga tentang membangun kebiasaan baru: melihat sampah sebagai peluang, bukan masalah. 

Dengan sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, PKM Bima Kemensaintek telah menanamkan benih perubahan yang diharapkan akan terus tumbuh dan berbuah manis bagi lingkungan dan ekonomi warga Sukodadi. (hen)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan