Penggunaan Metode CBIA, Dalam Edukasi Kesehatan Serta Konsep Swamedikasi Penggunaan Obat Rasional

Sosialisasi Projek Kesehatan Global Mahasiswa/i, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat (S2), Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya 2024. Penggunaan Metode CBIA, Dalam Edukasi Kesehatan Serta Konsep Swamedikasi Penggunaan Obat Rasional di W-Dok/mahasiswa S2 Unsri-

Tugas Kelompok Projek Kesehatan Global, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat (S2), Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya 2024, beranggotakan : Dedy Fadliansyah Putera, Fitri, Yunita Pratami, Hananik Hotimah, Hidayati Fitriani, Arikah At-Thahirah, Jevin Anugrah Saputra, Cindy Gayatri Putri, Risnanda Syauqiyah dan Dosen Pengampu Dr. Haerawati Idris, SKM., M.Kes 

PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Lebih dari 50 persen obat-obatan didunia yang diresepkan dan diberikan secara tidak tepat, tidak efektif dan tidak efisien. Dimana sangat dipengaruhi oleh perilaku Swamedikasi di Indonesia mencapai 58,78 persen hingga 83,88 persen menggunakan obat, sisanya menggunakan obat tradisional dan atau cara tradisional.

Atas permasalahan ini juga yang melatar belakangi kelompok mendapatkan tugas yang di berikan oleh dosen pengampu dapat menjelaskan permasalahan kepada masyarakt terkait obat-obatan.

Adapun pengertian dari Swamedikasi adalah Upaya yang dilakukan masyarakat untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit sebelum mencari pertolongan ke Puskesmas, tenaga kesehatan dan rumah sakit.


Poto bersama Mahasiswa Program Kesehatan Masyarakat (S2) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya 2024, di Puskesmas Sekip, Palembang-Dok/S2unsri-

Bersamaan dengan tugas ini gencar melakukan berbagai promosi iklan obat baik melalui berbagai media massa dan media sosial (medsos), masyarakat perlu mendapat informasi yang jelas agar dapat menentukan kebutuhan jenis dan jumlah obat berdasarkan alasan yang rasional," kata Dedy Fadliansyah Putera mewakili teman-teman sebagai ketua pada kegiatan tersebut.

BACA JUGA:Unsri Buka Penerimaan Jalur Mandiri, Siapkan kuota sebanyak 2.607 orang

Melalui tugas ini, salah satu metode pembelajaran agar masyarakat lebih aktif dalam mencari informasi mengenai obat yang digunakan oleh keluarga," jelasnya 

Diharapkan, "ini juga dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui metode, Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) 

Salah satu kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dapat digunakan untuk swamedikasi," ucapnya, saat berada di Wilayah Kerja Puskesmas Sekip, Palembang.

Dedi juga menyatakan tugas ini memiliki tujuan umum dengan memberikan informasi dan pengetahuan terkait, pemberdayaan masyarakat tentang obat, pembinaan kepada masyarakat tentang penggunaan obat.

BACA JUGA:Berkolaborasi BPOM-Mandiri dalam UMKM Obat-Makanan

Ia juga menambahakan, dapat memberikan informasi yang jelas agar masyarakat dapat menentukan kebutuhan jenis dan jumlah obat berdasarkan alasan yang rasional 

Disamping itu, selain memiliki tujuan umum juga memiliki tujuan khusus diantaranya diharapakan masyarakat dapat mengerti informasi tentang obat-obatan, mengenali kandungan bahan aktif yang ada pada obat tersebut.

Tag
Share