Menanti Pintu Ekspor Raksasa: Pelabuhan Tanjung carat Jadi Penentu Hidup-Mati KEK Tanjung Api Api

EKONOMI: Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru bersama Wakil Gubernur H Cik Ujang didampingi Bupati Banyuasin H Askolani saat meninjau Pelabuhan Tanjung Api-Api di Kecamatan Banyuasin II.--

SUMSEL, KORANRADAR.ID  - Gubernur Sumsel Dr H Herman Deru menegaskan bahwa kunci kesuksesan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api terletak pada kehadiran Pelabuhan Internasional Tanjung Carat. Hal ini disampaikannya saat meninjau langsung kawasan tersebut bersama Wakil Gubernur Sumsel H Cik Ujang didampingi Bupati Banyuasin H Askolani, kemarin.

Kunjungan ini sekaligus menjadi evaluasi menyeluruh terhadap kesiapan KEK yang digadang-gadang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sumsel. Gubernur menekankan bahwa percepatan pembangunan pelabuhan harus menjadi prioritas utama agar kegiatan industri dapat berjalan optimal.

Menurut Herman Deru, pelabuhan yang terletak jauh dari kawasan industri akan mengurangi efektivitas dan nilai tambah yang diharapkan dari KEK. Oleh karena itu, ia meminta seluruh pihak terus mendorong percepatan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat.

“Kalau pelabuhan jauh dari KEK ini, maka manfaatnya akan kurang maksimal. Karena itu, kita bersama-sama terus berjuang agar pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat bisa segera terwujud,” ujar Herman Deru dalam kunjungan tersebut.

Ia menyebut bahwa KEK Tanjung Api-Api dirancang sebagai zona industri yang memiliki potensi ekspor tinggi. Dengan demikian, kehadiran pelabuhan modern yang berdekatan dengan kawasan industri menjadi syarat mutlak agar arus logistik dapat berjalan efisien.

Selain itu, pelabuhan berfungsi sebagai pintu ekspor berbagai komoditas, termasuk barang padat, besar, maupun cair yang diproduksi dari industri di kawasan tersebut. “Tahapannya jelas: pelabuhan harus hadir lebih dulu sebagai pendukung strategis,” tambahnya.

Usai meninjau kawasan inti KEK, Gubernur dan Wakil Gubernur melanjutkan agenda ke fasilitas pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Fasilitas ini merupakan bagian penting dalam memastikan keberlanjutan industri di KEK.

Herman Deru menyampaikan bahwa fasilitas pengelolaan limbah tersebut telah beroperasi dan mampu melayani rumah sakit maupun perusahaan yang menghasilkan limbah berbahaya. Hal ini menunjukkan kesiapan infrastruktur pendukung di sekitar kawasan.

BACA JUGA:Gubernur Gelontorkan Rp 57,1 M untuk Percepat Pemerataan Pembangunan 2.856 Desa

BACA JUGA:Pintu Gerbang Ekspor Sumsel Terbuka Lebar, Kolang Kaling Jadi Jutaan Rupiah di Thailand

Menurutnya, Pemprov Sumsel melalui BUMD terkait kini telah memiliki kapasitas untuk mengelola limbah B3 secara mandiri. Pengelolaan ini dilakukan sesuai ketentuan sehingga tidak lagi perlu mengirim limbah keluar daerah.

“Sekarang limbah B3 dari rumah sakit atau perusahaan tidak perlu lagi dikirim ke luar daerah. Kita sudah siap mengolahnya secara aman,” jelas Gubernur.

Dengan dukungan infrastruktur pelabuhan, kesiapan kawasan industri, serta fasilitas pendukung lingkungan, pemerintah menargetkan KEK Tanjung Api-Api dapat segera beroperasi maksimal. Kawasan ini diharapkan menjadi penggerak ekonomi baru yang memberi manfaat besar bagi masyarakat Sumsel.

Upaya percepatan ini juga menjadi komitmen pemerintah provinsi untuk menghadirkan pusat pertumbuhan ekonomi yang modern dan berdaya saing tinggi. KEK Tanjung Api-Api diharapkan menjadi simbol transformasi ekonomi Sumsel dalam beberapa tahun ke depan.

Dalam kesempatan ini, Gubernur dan Wakil Gubernur bersama Bupati Banyuasin bersama berdialog langsung dengan masyarakat yang akan menyebrang dan tiba ke Pelabuhan Tanjung Api-Api.

Selain itu juga, Gubernur Herman Deru mengimbau agar para penumpang berhati-hati selama penyebrangan. Manfaatkan fasilitas yang ada dan jaga kesehatan selama penyebrangan. (swa)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan