Owner Kedai Siru, Kepiting Siru, dan Nasi Uduk Siru, Reni Novianty Revly: Binis Tidak Bisa Dilepas 100 Persen
Pemilik Kedai Siru, Kepiting Siru, serta Ayam Bakar dan Nasi Uduk Siru, Reni Novianty Revly mengatakan kalau bisnis kuliner tidak bisa dilepas 100 persen--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Reni Novianty Revly menjalankan tiga bisnis kuliner di Kota Palembang. Pebisnis pemula, bisa menyimak perjalanan suksesnya.
Pemilik Kedai Siru, Kepiting Siru, serta Ayam Bakar dan Nasi Uduk Siru ini mengungkapkan, suatu usaha harus punya teamwork yang hebat, yang harus dibentuk dan dibangun sedari awal.
“Kalau tim kita sudah kuat, mereka sudah siap dalam segala kondisi, mau ramai atau sepi. Jadi sekarang aku tinggal kontrol dari jauh sudah bisa, semi auto pilot lah,” tuturnya saat dibincangi beberapa waktu lalu.
Selain itu, lanjut perempuan yang biasa disapa Anthie ini, ia tidak menyerahkan urusan sepenuhnya kepada karyawan meski sudah memiliki tim yang hebat.
BACA JUGA:Kuliner Legendaris Bakso Bang Madun Betung
Menurut dia, bisnis kuliner tidak bisa dilepas 100 persen, untuk quality control tetap dirinya yang pegang kendali.
Ibu dua anak ini juga menceritakan awal mula berkecimpung di bisnis kuliner setelah sempat melanglang buana di dunia perbankan selama 8 tahun dan 3 tahun di BUMD Pemprov Sumsel.
Saat itu, ia mengaku kehilangan momen perkembangan anak tercinta karena kesibukan kerja. Akhirnya, ia memutuskan keluar dari pekerjaan pada tahun 2016 agar punya banyak waktu bersama keluarga sembari menjalankan bisnis online.
Rencana tinggal rencana, satu bulan kemudian, perempuan kelahiran Palembang, 19 November 1982 ini, sepakat bersama suami, Rian Ermanda untuk buka usaha Kedai Siru setelah melihat peluang untuk mengkerek cuan.
BACA JUGA:3 Perempuan Sukses Jalankan Bisnis Kuliner, Ada yang Modalnya dari Uang Pesangon
BACA JUGA: Saat Ramadan, Kota Palembang Jadi Surga Kuliner Bagi Para Pencari Takjil untuk Berbuka Puasa
“Suami waktu itu punya Production House, jadi ngumpulin anak-anak film, komunitas-komunitas, nah mereka kan susah cari makan tuh. Akhirnya kita buka Kedai Siru di halaman rumah,” urainya.
Tak lama, awal tahun 2020, ia pun kembali buka usaha masih dengan aroma yang sama, Kepiting Siru yang menawarkan aneka olahan seafood dan sempat viral dengan menu Seafood Tumpah.
Terus melaju, satu tahun kemudian, ia buka Ayam Bakar dan Nasi Uduk Siru yang berada di Jalan Kolonel Barlian Palembang.
Diakui Anti, memiliki tiga usaha kuliner sekaligus, bukan berarti ia punya keahlian dalam hal masak, justru, dirinya memetik hal positif, di mana akhirnya ia bisa menguasai urusan dapur satu ini. Bahkan, ia mampu meluncurkan menu-menu yang jadi favorit pelanggan.
“Aku belajar masak setelah koki berhenti. Aku mau nyerah saat itu, tapi papa nguatin bilang coba dulu, ayuk pasti bisa. Alhamdulillah, tetap bertahan sampai sekarang,” ungkapnya.
Menyikapi persaingan bisnis yang belakangan kian tajam, untuk tetap bertahan, ia memiliki trik jitu agar pelanggan tetap setia dengan menjalankan bisnis yang punya identitas.
Seperti Kedai Siru yang menghadirkan live music setiap hari. Kepiting Siru yang menawarkan olahan seafood rasa premium dengan harga terjangkau. Sementara untuk Nasi Uduk Siru, mengangkat nasi uduk khas Lampung yang bisa dinikmati hingga tengah malam.
“Sekarang udah ramai di mana-mana buka usaha yang sama. Di seputaran Jalan Diponegoro dari ujung ke ujung ada semua. Makanya kita harus punya identitas agar tetap bisa mengimbangi persaingan,” kata dia.
Tidak berhenti di bisnis kuliner, ia terus menggeliat merambah bisnis tempat biliar yang berlokasi di tempat yang sama dengan Kedai Siru dan Kepiting Siru di Jalan Diponegoro Palembang.
“Dalam waktu dekat, kita akan opening tempat biliar ini. Lebih melengkapi fasilitas mengikuti perkembangan zaman,” ucapnya.
Tempat biliar dibuat untuk kalangan menengah ke atas dengan menyediakan empat meja dengan kualitas terbaik. Untuk menyesuaikan, ia juga akan meningkatkan menu-menu yang ada di Kedai Siru seperti steak, dan lainnya. (henny)