Imbau Guru tak Tergiur Judi Online
Ketua PGRI Kabupaten Lahat Hasperi Susanto saat tegaskan guru jangan tergiur judi online.--
LAHAT, KORANRADAR.ID - Maraknya judi online (judol) di kalangan masyarakat, telah merambah hingga insan pendidikan termasuk guru yang ada di Kabupaten Lahat. Berbagai faktor jadi alasan yang membuat tergiur bermain judol, mulai dari keuntungan yang bakal didapat hingga faktor ekonomi yang mendesak.
Hal meresahkan tersebut rupanya telah terdengar di telinga Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Lahat Hasperi Susanto. Dari informasi yang didapatkannya, ada berbagai faktor yang membuat guru ikut bermain hingga kecanduan judol, diantaranya faktor lingkungan, faktor kesempatan (coba-coba) karena permainannya yang hanya dengan menekan tombol spin di gadget, faktor hiburan, dan terakhir yakni faktor ekonomi.
"Apapun alasannya, saya melarang keras guru untuk bermain judi online apalagi sampai kecanduan. Alasan itu akan selalu ada saja, mau itu menjanjikan kemenangan, urusan ekonomi, yang sekedar coba-coba mana tau menang, sampai yang mudah dapat duit," tegas Hasperi, Selasa 17 September 2024.
Hasperi mengungkapkan, bila terdapat laporan yang valid disertai bukti yang kuat, adanya guru yang bermain judol maka ia tak segan untuk melaporkan guru tersebut ke Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI) PGRI Lahat. Karena perbuatan dalam bermain judi online bagi insan pendidikan tak hanya dapat mencoreng nama pribadi namun profesi guru bakal kena imbas oleh perbuatan oknum tersebut.
"Akan kita tindaklanjuti dan laporkan DKGI, oknum guru tersebut bakal dapat sanksi disiplin guru ataupun sesuai aturan yang berlaku," sampainya. (man)