Bermain Sambil Belajar dengan Permainan Edukatif Berbasis Lingkungan di SD Negeri 15 Pemulutan

Tim Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya yang terdiri dari dosen dan mahasiswa, melakukan kunjungan ke SD Negeri 15 Pemulutan, Ogan Ilir pada hari Kamis tanggal 9 September 2024. Kegiatan ini memiliki tema "Pelatihan dan Pe--

PAMULUTAN,KORANRADAR.ID -Tim Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya yang terdiri dari dosen dan mahasiswa, melakukan kunjungan ke SD Negeri 15 Pemulutan, Ogan Ilir pada hari Kamis tanggal 9 September 2024. Kegiatan ini memiliki tema "Pelatihan dan Pendampingan Bagi Guru-Guru SD di Pemulutan dalam Implementasi Permainan Edukatif Berbasis Lingkungan melalui skema perkuliahan desa.

Kegiatan pengabdian ini diketuai oleh Dr. Evi Yuliza, S.Si, M.Si dengan anggota Drs. Putra Bahtera Jaya Bangun, M.Si, Drs. Endro Setyo Cahyono. M. Si, Dr. Elisa Nurnawati, S. Si., M.Si. Dr. Fitri Maya Puspita, S.Si, M.Sc, Dr. Sisca Octarina, S.Si, M.Sc dan Indrawati, S.Si, M.Si. Selain itu pelaksanaan juga dibantu oleh 8 mahasiswa yakni Angelina, Dinny Indah Angelia, Imelda Septia, Anisah Ayu Pradita, Indah Marsya, Regina Vinkan, Sulistiani, Salamah Putri Al-Madinah.

Kegiatan pengabdian ini memiliki tujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan pada guru-guru dalam implementasi permainan edukatif yang bervariasi dan menarik berbasis lingkungan baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Permainan edukatif dapat dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas baik menggunakan alat perga mapupun tidak menggunakan alat peraga. "Permainan edukatif memberikan beberapa manfaat bagi pendidik dan peserta didik, hal ini sejalan dengan konsep kurikulum merdeka", jelas Evi. Bagi pendidik, permainan edukatif dapat meningkatkan kreativitas dan menciptakan pembelajaran berkalitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. Bagi peserta didik, permainan edukatif dapat mengembangkan pola berpikir, melatih konsentrasi yang dapat meningkatkan fokus belajar, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi, melatih kemampuan verbal dalam berkomunikasi, membantu menumbuhkan rasa percaya diri dan memperkaya pengetahuan serta wawasan. Kegiatan pengabdian ini dihadiri oleh 12 guru SD Negeri 15 Pemulutan.

Saat kata sambutan, Kepala SD Negeri 15 Pemulutan Sutini, S.Pd, SD menyatakan bahwa pelatihan dan pendampingan ini dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi guru-guru untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran serta menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan. Lebih lanjut, Dr. Evi Yuliza, S. Si, M. Si menjelaskan bahwa permainan edukatif

ini dapat meningkatkan proses evaluasi kegiatan belajar yang meliputi penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik. Permainan edukatif yang dapat diterapkan pada kegiatan ini diantaranya mencari harta karun, permainan tebak- tebakan matematika dan ular tangga.

Permainan harta karun dapat dilakukan di luar kelas. Siswa diajak berkumpul di lapangan sekolah. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok berjumlah 5-6 orang. Setiap kelompok mengumpulkan sampah yang ada disekitar lingkungan sekolah sesuai dengan waktu yang ditentukan, misalnya 10-15 menit. Setiap kelompok dapat memisahkan sampah organik dan anorganik. Permaianan harta karun dapat meningkatkan pengetahuan siswa mengenai perbedaan sampah. organik dan anorganik.

Permainan tebak-tebakan Matematika dapat dikukan di dalam kelas. Siswa dibagi menjadi 4 (empat) baris. Tim pelaksana menyebutkan bilangan ganjil, maka siswa maju 2 (dua) langkah. Ketika tim pelaksana menyebutkan bilangan genap maka siswa diam ditempat. Dengan cara lain, permainan tebak-tebakan matematika dapat dilakukan dengan cara siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok berjumlah 56 orang Tim pelaksana memberikan pertanyaan kepada seluruh kelompok dengan pertanyaan yang sama.

Permainan ular tangga adalah salah satu permainan tradisional yang biasa dimainkan oleh dua orang atau lebih. Permainan ular tangga dapat mengajarkan siswa dalam kemampuan matematika dan disiplin. Tim pengabdian mengembangkan permainan ular tangga menjadi permainan edukatif melalui beberapa peraturan. Tim pengabdian menyisipkan kartu pertanyaan sebagai perangkat permainan. Peraturan permainan ular tangga yang dikembangkan pada saat pemain berhenti diposisi ular dan tangga. 

Pada posisi ular dan tangga dibuat bebrapa pertanyaan yang berkaitan dengan matematika atau mata pelajaran lainnya. Apabila pemain berhenti pada posisi ular, maka pemain dapat mengambil kartu pertanyaan. Apabila pemain dapat menjawab dengan benar, maka pemain tetap pada posisi tersebut. Namun, apabila pemain tidak dapat menjawab, maka pemain mendapat hukuman yakni turun atau mundur sesuai angka yang dituju. Apabila pemain berhenti pada posisi tangga, maka pemain dapat mengambil kartu pertanyaan. Apabila pemain dapat menjawab dengan benar, maka pemain naik ke angka yang dituju. Namun, apabila pemain tidak dapat menjawab, maka pemain tetap pada posisinya.

Peserta mengikuti kegiatan dengan antusias, terlihat dari tanggapan peserta saat sesi diskusi. Peserta berharap agar kegiatan pengabdian ini dilanjutkan untuk tahun. mendatang. dengan tema permainan edukatif yang memanfaatkan bahan bekas seperti botol plastik atau gelas plastik.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan