BEI Catat Rata-rata Transaksi Harian Rp11,8 Triliun per Agustus
Direkrur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman bersama Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan jajaran KSEI dan KPEI dalam konferensi pers "HUT ke-47 Pasar Modal Indonesia" di Ja--
JAKARTA, KORANRADAR.ID - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) senilai Rp11,8 triliun di pasar saham Indonesia sampai periode Agustus 2024.
Data tersebut diikuti oleh volume transaksi harian, yang sebanyak 17,9 miliar saham dan frekuensi transaksi harian sebanyak 1,1 juta kali transaksi.
Direktur Utama BEI Iman Rachman dalam konferensi pers "HUT ke-47 Pasar Modal Indonesia" di Jakarta, Senin, menjelaskan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup berubah 0,22 persen year to date (ytd) pada level 7.256,99 per 9 Agustus 2024.
Lalu, kapitalisasi pasar tercatat senilai Rp12.302 triliun per 9 Agustus 2024, yang mana kapitalisasi pasar mencatatkan rekor baru senilai Rp12.477 triliun pada 12 Juli 2024 lalu."Rekor baru lain juga tercatat dari IHSG tertinggi yang dicapai pada 14 Maret 2024 mencapai 7.433,31," ujar Iman.
Dari sisi pencatatan efek, sampai 9 Agustus 2024, BEI telah mencatatkan 34 saham baru, 97 emisi obligasi, serta satu exchange-traded fund (ETF) baru.Adapun, total fund-raised initial public offering (IPO) saham senilai Rp5,15 triliun, dengan 28 pipeline saham pada tahun 2024 ini.Sampai saat ini, total perusahaan tercatat saham telah mencapai 936 perusahaan.
Berdasarkan EY Global IPO Trends pada kuartal II 2024, BEI menempati peringkat ketujuh secara global untuk jumlah perusahaan yang tercatat dan jumlah IPO tertinggi, di antara negara ASEAN sejak 2018.Berdasarkan data Single Investor Identification (SID), jumlah investor pasar modal yang terdiri dari investor saham, obligasi, dan reksa dana dan surat berharga lainnya telah bertumbuh 1,28 juta sejak tahun 2023 menjadi 13,45 juta investor sampai 9 Agustus 2024.
"Khusus untuk investor saham, terdapat peningkatan lebih dari 600 ribu investor saham menjadi 5,90 juta investor saham per 9 Agustus 2024," ujar Iman.
Selain itu, lanjutnya, partisipasi investor ritel masih tetap tinggi selama tahun 2024, yang mencerminkan keyakinan investasi di pasar saham Indonesia masih cukup terjaga meski dihadapkan situasi ekonomi global dan domestik yang dipenuhi dengan ketidakpastian.