Budi Pekerti, Perbuatan dan Pahala Baik

Ilustrasi berjabat tangan--

PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Beberapa tahun yang lalu, ada seorang tua ingin mencari pekerjaan, karena tidak ada kenalan, dia hanya dapat berputar-putar di jalanan akhirnya dia tiba di pintu sebuah perusahaan besar, ketika dia sedang memandang ke dalam perusahaan tersebut, dari bagian dalam perusahaan keluar seseorang yang kelihatannya mempunyai jabatan yang tinggi. Orang tersebut memandang kearahnya lalu dengan teliti memperhatikannya. Orang tua tersebut sedikit malu dipandang terus. Tak disangka, ia diajak masuk ke dalam kantor.

Orang tua tersebut didalam hati bertanya-tanya, pria ini memberikan segelas teh kepadanya, dengan tersenyum berkata: “Bapak benar-benar tidak mengenali saya lagi?” Ternyata beberapa dekade yang lalu, anak muda bersama kedua saudaranya ini pernah menjadi penyemir sepatu untuk membantu ibunya yang harus bekerja keras setelah sang ayah meninggalkan mereka, pada suatu hari karena sudah beberapa hari tidak ada orang yang mau menyemir sepatu, mereka sudah tidak punya uang untuk membeli makan, kebetulan tiba di pintu rumah lelaki tua tersebut. 

Orang tua tersebut memberi mereka makan. Hari ini, anak muda ini telah lulus sekolah dan karena berprestasi dalam pekerjaannya, kini menjadi manager di perusahaan ini. Ia kemudian merekomendasikan bapak tua ini bekerja di perusahaan dan diterima.

Sebuah niat baik, sebuah tindakan kebaikan, akhirnya menciptakan buah akibat yang baik. Memperlakukan orang lain dengan baik, sebenarnya adalah berbuat baik pada diri sendiri.

Sebaliknya, ketika terjadi sesuatu hal tidak menghargai orang lain, maka orang lain tentu tidak menghargai Anda juga. Ada contoh kecil seperti ini:

Ada seorang tukang senior yang ahli memasang jendela keamanan, pada suatu hari ketika dia melakukan pemasangan jendela dalam sebuah bangunan, tanpa sengaja, terjatuh dari lantai atas, untungnya ketika dia jatuh, tertahan di balkon lantai bawah dan selamat tidak luka. Setelah itu, da melaporkan hal tersebut kepada bosnya, bosnya secara naluriah berseru: Bagaimana dengan jendela keamanan? Apakah jendela keamanan rusak atau tidak? Dia tidak mengatakan apa-apa, segera setelah menerima upahnya, dia berbalik badan meninggalkan perusahaan itu selamanya. (erabaru)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan