Membuat Cetak Biru Baru untuk Reformasi dan Keterbukaa

Konsul Jenderal Tiongkok di Medan Zhang Min--

MEDAN,  KORAN RADAR.ID - Sidang pleno ke-3 Komite Sentral Ke-20 Partai Komunis Tiongkok telah berhasil diselenggarakan di Beijing pada tanggal 15 hingga 18 Juli. Sidang tersebut meninjau dan meluluskan keputusan untuk lebih lanjut memperdalam reformasi secara menyeluruh dan mendorong modernisasi ala Tiongkok, membuat cetak biru baru untuk reformasi dan keterbukaan Tiongkok dalam lima tahun ke depan, serta melepaskan sinyal yang kuat kepada dunia bahwa Tiongkok akan dengan teguh memegang teguh panji-panji reformasi dan keterbukaan di era yang baru.

Sidang tersebut secara ilmiah merencanakan rencana keseluruhan untuk pendalaman reformasi lebih lanjut secara menyeluruh seputar modernisasi ala Tiongkok, memperjelas bahwa target untuk lebih lanjut memperdalam reformasi adalah terus menyempurnakan dan mengembangkan sistem sosialisme berkarateristik Tiongkok, serta mendorong modernisasi sistem dan kemampuan tata kelola negara.

Hingga tahun 2035, secara menyeluruh membentuk mekanisme ekonomi pasar sosialis berlevel tinggi, sistem sosialisme berkarateristik Tiongkok semakin sempurna, pada umumnya mewujudkan modernisasi sistem dan kemampuan tata kelola negara, pada umumnya mewujudkan modernisasi sosialis, serta memberikan fondasi yang kukuh untuk membangun negara sosialis modern yang kuat secara menyeluruh pada pertengahan abad ini.

Reformasi dan keterbukaan akan senantiasa dilaksanakan dan tidak akan berakhir. Reformasi dan keterbukaan Tiongkok, yang dimulai pada tahun 1978, merupakan langkah kunci dalam menentukan nasib Tiongkok kontemporer. Dalam sepanjang perjalanan perkembangan Tiongkok, Tiongkok mengambil langkah besar untuk mengejar perkembangan zaman dengan mengandalkan reformasi dan keterbukaan. 

Keberhasilan Tiongkok dalam mencapai kemenangan besar penyelesaian pembangunan masyarakat sejahtera moderat dan perwujudan target perjuangan 100 tahun yang pertama setelah Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok Ke-18 pada tahun 2012, juga bergantung pada reformasi dan keterbukaan. Untuk menciptakan situasi baru bagi modernisasi ala Tiongkok dan untuk mewujudkan target perjuangan 100 tahun kedua, masih harus mengandalkan reformasi dan keterbukaan. 

Saat ini, perubahan besar dunia yang tak terlihat dalam satu abad semakin cepat, dan perkembangan Tiongkok telah memasuki periode di mana peluang strategis dan risiko serta tantangan hidup berdampingan, dan ketidakpastian serta faktor-faktor yang tidak dapat diprediksi terus meningkat. Dalam menghadapi risiko dan tantangan, Tiongkok tidak akan menutup pintu untuk membuka diri, tetapi akan mencegah dan menghilangkan risiko serta merespons tantangan secara efektif dengan memperdalam reformasi dan memperluas keterbukaan, dan akan berusaha untuk menulis babak baru modernisasi ala Tiongkok.

Keterbukaan adalah tanda menonjol dari modernisasi ala Tiongkok, dan pintu keterbukaan Tiongkok hanya akan terbuka semakin lebar. Tiongkok akan terus menjunjung kebijakan dasar nasional keterbukaan terhadap luar, lebih aktif berintegrasi ke dalam perekonomian internasional, dan mendorong modernisasi ala Tiongkok dengan keterbukaan berlevel tinggi. 

Tiongkok akan mengandalkan keunggulan pasar berskala besar dan menjadikan pasar besar Tiongkok peluang besar bagi dunia. Tiongkok akan terus meningkatkan kekuatan keterbukaan untuk memperluas kerja sama internasional, dan secara bertahap membangun sistem ekonomi tipe terbuka dengan tingkat yang lebih tinggi, secara stabil memperluas keterbukaan tipe sistemik, memperdalam reformasi sistem perdagangan terhadap luar negeri, memperdalam reformasi sistem investasi modal asing dan pengelolaan investasi terhadap luar negeri, mengoptimalkan tata letak keterbukaan regional, menyempurnakan mekanisme untuk mendorong pembangunan bersama “Sabuk dan Jalan” yang berkualitas tinggi, yang akan memberikan lebih banyak peluang baru bagi Tiongkok dan negara-negara lain di seluruh dunia untuk memperdalam kerja sama yang saling menguntungkan dan mencapai pembangunan bersama, serta memberikan dorongan yang kuat ke dalam modernisasi dunia dengan modernisasi ala Tiongkok. 

Tiongkok akan terus dengan teguh menjalankan politik luar negeri yang bebas merdeka dan damai, menempuh jalan pembangunan damai, mendorong pembentukan komunitas senasib sepenanggungan umat manusia, mempraktikkan nilai bersama umat manusia, secara aktif melaksanakan Inisiatif Pembangunan Global (GDI), Inisiatif Keamanan Global (GSI) dan Inisiatif Peradaban Global (GCI), menganjurkan multipolaritas dunia yang setara dan tertib, serta globalisasi ekonomi yang inklusif.  

Semua negara, tidak peduli itu besar atau kecil, kuat atau lemah, harus menemukan posisi mereka masing-masing dan memainkan peran mereka dalam sistem multipolar, sehingga masyarakat di seluruh dunia dapat menikmati hasil pembangunan.

Modernisasi ala Tiongkok telah mematahkan mitos “modernisasi = westernisasi”, dan menampilkan gambaran lain tentang modernisasi, serta memperluas pilihan jalan bagi negara berkembang untuk mencapai modernisasi, dan memberikan solusi Tiongkok bagi eksplorasi umat manusia terhadap sistem sosial yang lebih baik. Negara berkembang memiliki hak dan kemampuan untuk secara mandiri mengeksplorasi jalur dengan ciri khas sendiri menuju modernisasi berdasarkan kondisi negara masing-masing. 

Tiongkok akan menghormati dan mendukung pilihan independen atas jalur pembangunan yang diambil oleh masyarakat negara berkembang, termasuk masyarakat Indonesia, dan bersama-sama melukiskan gambaran baru modernisasi komunitas manusia dengan berbagai bentuk dan gaya yang hidup berdampingan dan berkembang secara bebas.

Tahun ini menandai peringatan 75 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, dan tahun depan Indonesia juga akan merayakan 80 tahun kemerdekaannya serta 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Indonesia. Di bawah bimbingan strategis kedua kepala negara, hubungan Tiongkok - Indonesia telah memasuki tahap yang baru dalam membangun komunitas dengan masa depan bersama. 

Tiongkok akan fokus pada pembangunan bersama inisiatif “Sabuk dan Jalan” antara Tiongkok dan Indonesia, bersama Indonesia menciptakan kerja sama reputasi papan nama emas seperti Kereta Cepat Jakarta - Bandung, mengembangkan dua proyek andalan baru yaitu “Koridor Ekonomi Komprehensif Regional” dan “Dua Negara, Taman Kembar” (Two Countries, Twin Parks), memperluas tiga bidang kerja sama utama yaitu ekonomi digital, pembangunan ramah lingkungan, dan peningkatan taraf hidup masyarakat, memperkuat sinergi dari strategi pembangunan kedua negara, memimpin perbaikan berkelanjutan dan peningkatan kerja sama pragmatis antara kedua belah pihak, dan memberikan vitalitas baru ke dalam pembangunan komunitas dengan masa depan bersama antara Tiongkok dan Indonesia menuju tingkat yang baru. 

Saat ini, rakyat Tiongkok sedang bekerja keras untuk membangun negara sosialis modern yang kuat secara menyeluruh, dan rakyat Indonesia juga sedang bekerja keras untuk mewujudkan visi “Indonesia Emas 2045”. Diharapkan rakyat kedua negara mewujudkan impian sesuai dengan harapan dan bekerja sama dengan masyarakat dari seluruh dunia, terutama negara berkembang, untuk bersama menciptakan masa depan yang lebih baik bagi dunia!

 

Dibuat oleh Konsul Jenderal Tiongkok di Medan Zhang Min

Tag
Share