APBN Wilayah Sumsel , Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Rahmadi Murwanto--

 PALEMBANG, KORANRADAR.ID  – Kinerja Perekonomian di Sumatera Selatan (Sumsel) hingga 30 Juni 2024 tumbuh positif dan kuat, tingkat inflasi di bulan Juni 2024 sebesar 2,48% (yoy), neraca perdagangan surplus USD1,79 Miliar. 

 

Kinerja pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) wilayah Sumsel hingga 30 Juni 2024 on track, realisasi pendapatan negara sebesar Rp9,16 triliun atau terealisasi sebesar 41,40%. 

Pendapatan tersebut terdiri dari  pajak sebesar Rp7,55 triliun atau terealisasi sebesar 38,65%, bea dan cukai sebesar Rp152,15 miliar atau terealisasi sebesar 40,16%, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp1,46 triliun atau terealisasi 65,70%. 

Sementara itu, dari sisi belanja negara terealisasi sebesar Rp22,50 triliun atau terealisasi sebesar 42,92% yang terdiri dari belanja kementerian/ lembaga (K/L) sebesar Rp8,18 triliun atau terealisasi 39,37%, dan transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp14,32 triliun atau terealisasi sebesar 45,25%.  Kinerja Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di wilayah Sumsel lebih baik bila dibandingkan dengan tahun lalu. 

Pendapatan daerah terealisasi sebesar Rp17,47 triliun atau tercapai 39,29% dan belanja daerah sebesar Rp17,55 triliun atau terealisasi sebesar 38,55%.  Hal ini disampaikan oleh Rahmadi Murwanto, Kepala Kanwil DJPb Sumsel mewakili seluruh Kepala Kanwil Kemenkeu di  Sumatera Selatan dalam rapat pleno Forum Asset and Liability Committee (ALCo) Sumsel yang  beranggotakan seluruh kantor vertikal Kementerian Keuangan di Sumatera Selatan.

Kinerja pelaksanaan APBN Wilayah Sumsel menunjukkan tren positif, realisasi pendapatan dan belanja negara menunjukkan pertumbuhan positif dibandingkan periode tahun lalu. Pendapatan negara dari sisi penerimaan perpajakan terealisasi sebesar Rp7,701.60 miliar atau terealisasi sebesar 38.68%. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode  yang sama, realisasi ini mengalami pertumbuhan sebesar 6.87% (yoy). 

Pertumbuhan penerimaan pajak dipengaruhi oleh faktor peningkatan pembayaran PPN DN atas kegiatan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan didukung oleh kuatnya konsumsi dalam negeri serta peningkatan pembayaran PPh 21 di seluruh sektor yang berarti menunjukkan level penghasilan karyawan dalam kondisi baik. 

Dari sisi penerimaan bea masuk, membukukan realisasi sebesar Rp104,41 miliar atau tercapai 51,58%.  Penerimaan bea masuk sampai Juni 2024 ini mengalami peningkatan sebesar 34,99% (yoy) yang disebabkan adanya peningkatan importasi beras dan bahan baku karet. 

PNBP juga menunjukkan kinerja positif, terdiri dari pendapatan PNBP Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp970,40 miliar, pendapatan PNBP Lainnya sebesar Rp491,37 miliar, termasuk PNBP aset, piutang, dan lelang yang mencapai Rp25,22 miliar.

Belanja negara di wilayah Sumsel sampai dengan 30 Juni 2024 terealisasi sebesar Rp22,50 triliun, kinerja belanja negara yang tumbuh positif sebesar 21,49% (yoy) ini didorong dari sisi belanja K/L dan penyaluran TKD yang mengalami peningkatan dan mencatatkan tren  positif pada hampir semua jenis TKD. 

Kinerja Belanja K/L tumbuh positif 35,90% (yoy), belanja ini dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur di Sumatera Selatan, kegiatan pemilu tahun 2024, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah mahasiswa, dan bantuan sosial Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) dari Kementerian Sosial.

Penyaluran TKD terus menunjukkan tren positif hingga Juni 2024 dengan pertumbuhan sebesar 14,55% (yoy), tercatat Rp14,32 triliun atau 45,25% dari pagu telah tersalur (lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 36,30%). 

Faktor pendorong utamanya adalah pertumbuhan kinerja penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), serta Dana  Desa di Sumsel. Di sisi lain, kinerja penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga terus tumbuh  positif dengan realisasi sebesar Rp4,34 triliun yang tersalur kepada 62.342 debitur.

Sebagai kesimpulan, perekonomian Sumsel terjaga positif, inflasi terkendali, dan aktivitas perekonomian masyarakat tetap dalam tren positif.  APBN Wilayah Sumsel telah bekerja optimal dengan memberikan dorongan positif pada ekonomi kewilayahan. Hal ini ditunjukkan dengan pendapatan negara di wilayah Sumsel sampai dengan bulan Juni 2024 tumbuh secara year-on- year dan realisasi belanja negara lebih baik secara year-on-year. (dav)

Tag
Share