Pj Bupati Empat Lawang Buka Launching PIN Polio 2024
Pj Bupati Empat Lawang Fauzan Khoiri Denin hadiri launcing Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahun 2024 di RSUD Tebing Tinggi.--
EMPAT LAWANG, KORANRADAR.ID – Pemerintah Kabupaten Empat Lawang, siapkan 521 Pos PIN Polio yang tersebar di 10 Kecamatan se-Kabupaten Empat Lawang. Selain itu sasaran PIN Polio di Kabupaten Empat Lawang, sebanyak 25.065 anak dari usia 0 hingga 7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
Plh Kepala Dinas Kesehatan Deri Kurniawan, mengatakan, dari 25.065 anak tersebut, terdiri dari usia 0-59 bulan sebanyak 15.909 anak, 5-6 tahun sebanyak 4.641 anak, usia 7 tahun sebanyak 4.515 anak.
Pemberian imunisasi PIN polio ini lanjut Deri, sangatlah penting untuk mencegah virus polio yang dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen. Terutama pada anak yang belum mendapat imunisasi polio lengkap.
Kasus polio akibat virus liar tidak ditemukan lagi di Indonesia selama 10 tahun. Namun penyakit ini masih mungkin terjadi di Indonesia, karena importasi virus dari negara lain.
“Pelaksanaan PIN dalam rangka penanggulangan KLB Polio VDPV2 dilaksanakan 2 putaran. Masing-masing putaran sub PIN dilaksanakan dalam waktu satu minggu, ditambah lima hari sweeping.
“Jarak minimal antara putaran PIN adalah 2 minggu minimal dan 4 minggu maksimal, dengan target cakupan 95 persen, untuk masing-masing putaran,” kata Deri, saat launcing Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahun 2024 di RSUD Tebing Tinggi, kemarin,
Sementara itu, Pj Bupati Empat Lawang Fauzan Khoiri Denin, menambahkan, sasaran dan sub PIN ini merupakan kelompok usia beresiko tinggi yang ditentukan berdasarkan kajian epidemiologi.
“Imunisasi ini diberikan kepada semua sasaran PIN, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya,” ujarnya.
Keberhasilan program imunisasi ini sambung Fauzan, membutuhkan dukungan dan kerjasama semua pihak, baik lintas program dan lintas sektoral, pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
“Untuk itu, mari kita dukung program imunisasi agar dapat mencapai target maksimal yang sudah ditentukan oleh Kementrian Kesehatan. Sehingga penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dapat terkendali,” ungkapnya. (obi)