Pagaralam Dilanda Suhu Dingin Ekstrem

ilustrasi kedinginan--

PAGARALAM – Hingga saat ini, Kota Pagar Alam alami serangkaian hari dengan suhu dingin yang cukup ekstrem, berkisar antara 16 hingga 18 derajat Celsius. Fenomena cuaca ini tidak hanya membuat warga merasa tidak nyaman, tetapi juga meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit, terutama pada anak-anak dan balita. “Hampir seminggu kami merasakan cuaca yang cukup dingin hingga mengganggu aktivitas kami sehari-hari,” ucap Imun, salah seorang warga Pagar Alam.

Tak hanya itu, efek lain dari serangan suhu dingin yang ekstrem ini juga membuat para petani khawatir. Banyak tanaman sayuran seperti cabai dan tomat rentan terhadap kondisi ini karena untuk memaksimalkan perkembangan buah, tanaman membutuhkan sinar matahari yang cukup agar tidak terjadi busuk buah.

“Saat ini, tanaman cabai dan tomat sedang berbunga. Jika suhu tetap dingin karena sinar matahari tak cukup, kami khawatir bunga yang bakal jadi buah tidak berkembang dan panen bisa gagal,” ujar Sarwidi, seorang petani setempat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pagar Alam, Desi Elviani, mengimbau masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tidak mudah terserang penyakit yang berkaitan dengan suhu dingin yang terjadi saat ini. Selain menjaga pola makan dan istirahat, Desi juga menekankan pentingnya asupan suplemen vitamin untuk menjaga dan menambah stamina.

“Terutama anak-anak yang masih rentan terhadap penyakit flu dan demam, mereka juga harus mengenakan pakaian khusus seperti jaket saat beraktivitas di luar rumah agar suhu tubuh tidak ikut drop terkena suhu dingin. Jangan lupa juga memberikan asupan karbohidrat dan vitamin yang cukup,” imbaunya.

Cuaca dingin yang ekstrem ini memang menjadi tantangan tersendiri bagi warga Kota Pagar Alam. Selain dampaknya terhadap kesehatan, kondisi ini juga mengancam sektor pertanian yang merupakan salah satu tulang punggung perekonomian warga. Para petani berharap agar cuaca segera membaik sehingga tanaman mereka dapat tumbuh dengan optimal dan hasil panen tidak mengalami kegagalan.

Dengan berbagai langkah antisipasi yang dilakukan, diharapkan masyarakat Kota Pagar Alam dapat tetap sehat dan produktif meskipun menghadapi suhu dingin yang tidak biasa ini. (edi)

 

 

 

 

Tag
Share