Mengembalikan Kejayaan Kopi Sriwijaya: Strategi Pengembangan Agar jadi Kopi Terbaik Nusantara

Arifin Susanto, S.E., M.Sc, Kepala OJK Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung--

Perbaikan fasilitas pengolahan kopi seperti pabrik penggilingan, pengeringan, dan fermentasi untuk memastikan kualitas biji kopi tetap terjaga. Penerapan teknologi pertanian terbaru seperti sensor tanah, sistem irigasi otomatis, dan penggunaan drone untuk monitoring lahan.

Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan bagi Petani Kopi

Peningkatan literasi keuangan untuk membentuk sikap, perilaku, dan keyakinan mengelola keuangan rumah tangga dan usaha bagi petani kopi untuk mencapai tujuan keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Peningkatan Inklusi Keuangan untuk memastikan petani kopi memiliki akses layanan keuangan formal yang memadai untuk menghindari ketergantungan pada tengkulak.

Sinergi Lintas Pemangku Kepentingan, yang dapat dikoordinasi oleh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) setempat Program Pembiayaan Khusus dengan menyediakan skema kredit khusus bagi petani kopi dengan bunga rendah dan persyaratan yang mudah dipenuhi dengan melibatkan industri perbankan/pembiayaan. Skema ini dapat mencakup fasilitas kredit yang telah ada misalnya Kredit Usaha Rakyat (KUR) mendukung pengembangan usaha kopi.

Asuransi yang menyediakan skema asuransi khusus yang meng-cover risiko tanam komoditas kopi. Sejauh ini telah ada bentuk asuransi serupa pada komoditas padi, jagung, udang, dan ternak sapi/kerbau. Keberadaan asuransi kopi dapat memitigasi risiko tanam dan menjaga keberlangsungan usaha penanaman kopi.

Kolaborasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang membidangi urusan perkebunan. SKPD terkait berperan memberikan pelatihan teknis, penyediaan bibit unggul, dan dukungan dalam pengelolaan lahan. Sinergi ini bertujuan memastikan bahwa petani kopi mendapatkan dukungan holistik dari berbagai aspek. Penyaluran kredit kepada petani dan pihak-pihak yang terkait dalam pengolahan, packaging, distribusi dan pemasaran serta ekspor kopi untuk memperluas akses keuangannya. Business Matching dengan mempertemukan langsung petani kopi dengan end buyer dan akses primary market. Skema pembiayaan khusus kopi memungkinan tersedianya ekosistem business matching dengan menghadirkan offtaker, supplier, dan avalist. Business matching dapat memitigasi risiko kredit dan menjaga keberlanjutan siklus tanam.

Promosi dan Pemasaran

Perlu upaya yang konkret dan massive untuk terus “mengkampanyekan” branding Kopi Sriwijaya. Hal ini sangat penting agar citra Kopi Sriwijaya sebagai kopi premium yang berkualitas tinggi terus tersimpan di benak penggemar kopi. Promosi dapat dilakukan melalui pameran/eksibisi/festival/event kopi baik nasional maupun internasional, bekerja sama dengan organisasi/asosiasi kopi yang didukung oleh influencer kopi.

Sertifikasi dan Standar Kualitas kopi. Ke depannya, perlu ada rencana aksi untuk mendukung diperolehnya sertifikasi kualitas kopi internasional (Quality Grader Coffee) agar Kopi Sriwijaya memiliki daya tarik lebih di pasar internasional.

Ringkasnya, untuk mengembalikan kejayaan Kopi Sriwijaya diperlukan sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan agar kelima rencana aksi tersebut di atas dapat dilakukan dengan baik. Upaya untuk dapat mengembalikan kejayaan Kopi Sriwijaya diperlukan karena hal ini dapat menjadi daya ungkit pengembangan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan masyarakat Sumatera Selatan.

dibuat oleh Arifin Susanto, S.E., M.Sc, Kepala OJK Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung

Tag
Share