Tingkatkan SDM,Pekebun Sawit di OKI dan Lahat Dilatih
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel, Ir. Agus Darwa M.Si pose bersama pelatih --
PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Para pekebun kelapa sawit dinilai penting memiliki kemampuan manajerial dan administrasi keuangan, dengan output hasil produksi sawit melimpah. Sebanyak 61 pekebun dari Kabupaten OKI dan Lahat ini mendapatkan pelatihan dari IPB (Institut Pertanian Bogor) Training, yang ditunjuk oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Ditjen Perkebunan (Ditjenbun), mulai 9-12 Juli.
Trainer dan Dosen Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Ir. Dwi Rachmina M.Si, menyampaikan bahwa upaya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) ini tidak hanya pengetahuan tapi juga keterampilan.
"Tak hanya pemberian keterampilan, tetapi selama pelatihan ini para pekebun bisa sharing ide bisnis yang dapat diimplementasikan baik oleh koperasi ataupun pekebun," katanya dalam sambutan pembukaan pelatihan Manajemen dan Administrasi Keuangan di Hotel Emilia, kemarin.
Dwi mengatakan, setidaknya ada empat komponen materi yang disampaikan dalam pelatihan ini, yaitu soal pembukuan, pelaporan dan pencatatan keuangan, kredit dan simpan pinjam, menyusun proposal rencana pengembangan koperasi dan ide-ide bisnis, hingga penentuan harga TBS dan manajemen produksi."Dengan ini juga pada pekebun bisa mengakses permodalan jika SDM mampu memenuhi syarat permodalan yaitu bagaimana bisa mengadministrasikan dan melaporkan," jelasnya.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel, Ir. Agus Darwa M.Si., mengatakan sebagai penghasil komoditas kelapa sawit ketiga di Sumatera, maka penting para pekebunnya teredukasi dengan baik."Luasan kebun kelapa sawit di Sumsel sekitar 1,4 juta hektar dengan sumbangan devisa yang besar kepada negara, sehingga kegiatan ini sangat positif diberikan kepada pekebun," terangnya.
Dengan Rp500 triliun setiap tahun pendapatan negara dari kelapa sawit se-Indonesia, Agus meyakini manfaat ini kembali lagi ke masyarakat terutama petani salah satunya melalui peremajaan kebun sawit, hingga pelatihan seperti ini.
Bahkan untuk di Sumsel, setidaknya ditarget tahun ini ada 2.500 pekebun kelapa sawit yang juga pengurus koperasi dapat teredukasi dengan baik."Termasuk setiap kebupaten kota mendapatkan Dana Bagi Hasil (DBH) kelapa sawit yang sebagian besar dipergunakan untuk perbaikan infrastruktur," pungkasnya.(spt)