Suasana Hati Pengaruhi Kesembuhan Penyakit
--
JAKARTA, KORANRADAR.IF MANUSIA hidup di dunia, setiap hari makan padi-padian, mana mungkin tidak jatuh sakit? Sakit itu menderita dan tidak nyaman di badan, maka manusia selalu berusaha menghindar dari sakit. Seperti pepatah: ”Apapun boleh ada tapi jangan ada penyakit, apapun boleh tidak ada tapi jangan tidak ada duit.”
Itu sebabnya dimana-mana telah berdiri banyak toko obat dan rumah sakit pun penuh pengunjung. Lalu bagaimana caranya untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit? Pada umumnya terdapat tiga jalur yaitu: Kedokteran Barat, Penyembuhan Tradisional Tiongkok (PTT) dan Qigong (dibaca: Chi Kung, senam pernafasan) atau Xiulian (dibaca: Siu Lièn, olah jiwa dan senam meditasi).
Kedokteran Barat merupakan sebuah metode pengobatan yang paling utama dan paling sering digunakan sekarang ini. Kedokteran Barat modern adalah berdasarkan ilmu anatomi manusia, kemudian berkembang menjadi seperangkat teori dan teknik pengobatan dari praktek klinis seperti: menyuntik, minum obat, pembedahan, foto sinar X, kemoterapi dan lain-lain. Dengan prinsip: “Sakit kepala maka kepala yang diobati, sakit kaki maka kaki yang diobati,” bagian lokal saja yang ditangani dan tindakannya juga lebih mekanis. Misalnya suhu tubuh memanas maka minum obat penurun panas, atau disuntik dengan obat penurun panas. Jika terjadi peradangan maka diberi obat anti biotik, dimana terjadi borok atau kanker, maka dibuang melalui pembedahan.
Sebuah Kisah Pengobatan Tradisional Tiongkok.
PTT setelah mengalami kejayaan kemudian merosot, sekarang mulai bangkit lagi. Berlainan dengan terapi dan analisa parsial saja dari Kedokteran Barat, PTT lebih condong menganggap seluruh tubuh manusia sebagai sebuah sistem, teori Meridian, gambar aliran Meridian, teori Yin-Yang dan 5 elemen, semuanya menekankan konsep holistik (kesatuan/menyeluruh) dan organik.
Maka mengutamakan melakukan terapi berdasarkan dialektika, manusia harus bisa menyatu dan selaras dengan langit dan bumi serta lingkungan eksternal, suasana hati, emotion juga memengaruhi kesehatan, seperti rumusan “marah akan melukai Liver, terlalu banyak pikiran akan melukai Limpa, selalu ketakutan akan melukai Ginjal” dan lain sebagainya. Agar dapat sembuh dari penyakit atau pencegahan penyakit, tidak hanya diserasikan dengan obat-obatan (herbal), juga suasana hati, tabiat bahkan kebiasaan hidup kudu diperbaiki.
Seorang teman baik mengajar di sebuah universitas, pada suatu saat menstruasinya tahu-tahu berhenti, badan terasa sangat tidak nyaman. Beberapa kali mencari dokter Barat, semua menganggapnya sebagai penyakit kewanitaan, banyak obat telah ditelan, namun tidak berhasil. Belakangan temannya memperkenalkan seorang sinshe tua yang terkenal, setelah diperiksa, sinshe mendiagnosisnya sebagai akibat dari penyerapan darah sistem percernaannya kurang baik. Sebungkus jamu herbal langsung membuahkan hasil. Nampak dari luar seolah penyakit kewanitaan, namun masalahnya ternyata berada di pencernaan, inilah kedalaman dan kemahiran seorang sinshe PTT tulen.
Penyembuhan Ajaib dari Latihan dan Kultivasi
Hakikat dari Qigong (senam pernafasan) adalah Xiulian (olah jiwa dan senam meditasi), setelah mencoba 2 metode penyembuhan tersebut di atas ternyata tidak berhasil, penyakit tetap saja seperti sediakala, biasanya orang-orang akan mulai mencari pertolongan dari Qigong atau Xiulian. Sekarang semua orang pada tahu tentang Falun Gong bukan? Falun Gong di daratan Tiongkok sedang mengalami ketidakadilan, tetapi mengapa masih jutaan orang bertahan berlatih terus? Itu dikarenakan prinsip hukum Sejati, Baik dan Sabar telah menyadarkan sifat hakiki mereka, keajaiban atas penyembuhan dan penyehatan tubuh telah menanamkan kesan pada masyarakat.
Sebuah kasus penyakit di bawah ini terjadi di Taiwan. Seorang wanita setengah baya telah terkena kanker payudara, cairan kuning terus mengalir dari luka terbuka payudaranya, di tengah penderitaan berat dia mulai berlatih Falun Gong (Falun Dafa). Suatu kali, dalam meditasinya dia memasuki kondisi sangat hening, dan serasa memasuki sebuah ruang dimensi yang sangat dalam, terlihat olehnya seekor ikan berwarna perak sangat dendam terhadap dirinya, ternyata dialah pembunuh ikan itu. Sementara ikan-ikan lainnya tidak terlalu menaruh dendam kepadanya, hanya seekor ikan itu saja yang sangat membencinya, sehingga mengakibatkan dia menderita penyakit itu.
Karena dia sudah mulai Xiu Lian, maka Falun Dafa telah menyelesaikan dendam ikan itu terhadapnya, yang terwujud di ruang dunia manusia ini cairan kuning tersebut telah berhenti mengalir, luka terbukanya mulai menutup, mengering tinggal bekas luka dan terakhir sembuh total.
Tentu saja para pembaca boleh menganggap ini sebuah kisah belaka, percaya atau tidak, tentu tidak menjadi masalah. Namun orang zaman kuno di Tiongkok senantiasa percaya pada prinsip bahwa perbuatan baik atau buruk akan memperoleh imbalan sesuai perbutannya itu sendiri, timbulnya suatu penyakit tentu selalu ada penyebabnya, dalam hati selalu mengandung niatan baik dan mengurai dendam-benci, penyakit pun akan berkurang atau menjadi ringan, bahkan bisa sembuh. (tys/whs/rmat)