Survei LKPI Alpian Maskoni Diprediksi Bakal Unggul Telak Di Pagaralam
Alpian Maskoni--
PALEMBANG,KORANRADAR.ID Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) yang tergabung dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) memprediksi mantan Walikota Pagar Alam periode 2018-2023 Alpian Maskoni berpeluang akan meraih kemenangan pada pilwako Pagaralam pada November mendatang.
“Dukungan (elektabilitas) Alpian Maskoni masih kuat. Pada pertanyaan terbuka, secara spontanitas responden menjawab akan memilih walikota Pagar Alam kepada Alpain Maskoni (31,5 %),"ungkap Direktur eksekutif LKPI, Arianto, ST, MT, M.IKOM,POL di sela-sela paparan survei bertajuk Peluang Menang Calon-Calon Walikota Pagar Alam, Selasa 30 april 2024.
Kemudian dilanjutkan Arianto, kandidat berikutnya yaitu Rfsi (5,2 %), Ludi Oliyansyah (3,1 %), Ustad Muhaimin (3,1 %), Bertha Edhar (1,9 %). Kemudian Bassara ( 1,2 %), Yuliansi (0,5 %), Ida Fitriati (0,5 %), Heppy Sapriani ( 0,5 %), Alfrenzi Pangarbesi ( 0,3 %), Nanto ( 0,2 %), Jenni Sandiyah ( 0,2 %), Gunawan (0,2 %).
BACA JUGA:Cagub Heri Amalindo Ambil Formulir di 3 Partai
"Sedangkan massa yang belum menentukan pilihan (51,6 %). Elektabilitas Alpian Maskoni unggul signifikan secara static. Jarak elektabilitas Alpian Maskoni dengan calon walikota lainnya cukup besar,”ujar dia.
Mantan kordinator Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang sudah puluhan tahun bergelut di bidang survei perilaku opini publik ini menambahkan, uji simulasi untuk mengetahui kemantapan pemilih juga dilakukan terhadap calon walikota. Pada pertanyaan semi terbuka dengan mengajukan 24 nama-nama calon walikota dan responden boleh menjawab nama calon di luar nama tersebut.
Elektabilitas Alpian Maskoni ( 42,7 %), Efsi ( 7,4 %), Ludi Oliyansyah ( 7,4 %), Ustad Muhaimin ( 7,2 %), Ida Fitriati ( 6 %), Alfrenzi Pangarbesi (3,8 %), Bertha Edhar (3,4 %), Dessy Siska ( 1,9 %), Bassara ( 1,7 %), Novirza Djazuli ( 1,7 %).
Untuk nama calon lainnya ( Gunawan, Yuliansi, Febrianto, Nanto, Heppy Sapriani, Jenni Sandiyah, Elvera, Rahma Munto Via Ningrum, Deddy Stansa, Mgs Firdaus, Rohadiansyah, Desmar Pangarbesi, Oktaviansyah, Denny) elektabilitasnya di bawah tiga persen. Sedangkan massa yang belum menetukan pilihan 11,6 %.
Berbagai uji simulasi calon juga walikota dilakukan. Uji simulasi dari empat belas nama sampai dengan dua nama tetap didapatkan elektabilitas Alpian Maskoni konsisten berada di urutan pertama dari semua calon lainnya. Pada uji enam nama calon, elektabilitas Alpian Maskoni ( 49 %), Ustad Muhaimin (11 %), Ludi Oliyansyah ( 10 %), Efsi ( 8,9 %), Bertha Edhar (4,3 %), Heppy Sapriani (0,7 %) dan massa yang belum mengubah pilihan (16,1 %). Bahkan uji empat nama calon yang maju, Alpian Maskoni (57,2 %), Efsi (13,6 %), Bertha Edhar (6 %), Heppy Sapriani (1,5 %) dan massa mengambang (21,7 %).
“Bahkan pada uji simulasi dua calon walikota, elektabilitas Alpian Maskoni diangka kisaran 62- 68 %. Dasar dukungan (elektabilitas) Alpian Maskoni yang kuat salah satunya adalah penilaian masyarakat terhadap kinerja Alpian Maskoni selama menjabat walikota Pagar Alam 2018-2023 tergolong baik. Masyarakat yang menyatakan puas terhadap kinerja Alpian Maskoni di atas angka 70 persen. Disamping itu, tingkat kedikenalan (popularitas) dan kedisukaan ( akseptabilitas) Alpian Maskoni saat ini (survei di gelar) masih sangat baik. Angka popularitas dan akseptabilitas Alpian MAskoni di atas 90 persen. Secara hitungan politik, angka popularitas dan akseptabilitas Alpian Maskoni berpotensi besar menaikkan elektabilitas kedepan. Peluang itu terbuka lebar bagi Alpian Maskoni. Kalau tidak ada kejadian yang luar biasa, Alpian Maskoni berpotensi besar memenangkan pilkada kota Pagar Alam untuk kedua kalinya,”pungkas lulusan terbaik magister ilmu komunikasi politik ini dengan lantang.
Survei LKPI dilakukan 20-28 April 2024 dengan menggunakan 420 responden yang tersebar secara proporsional di semua kelurahan kota Pagar Alam. Metode penarikan sampel menggunakan sistem multi stage random sampling dengan marjin of error +/- 5 % dan selang kepercayaan 95 %. Wawancara dilakukan tatap muka dan peneliti lapangan semuanya mahasiswa dari kota Palembang.(zar)